Wind flower at Gwanghwamun (2/2)


Kyuyoung - Wind Flower At Gwanghwamun

Wind flower at Gwanghwamun (2/2)

Author : achan_gimbelz
Title : Wind Flower At Gwanghwamun
Cast : Choi Sooyoung
Cho Kyuhyun
And Others
Lenght : Two Shoot
Genre : sad romance
Rate : 17
Disclaimer : This is mine! Originally from my imagination. Terinspirasi dari lagunya barbie cantik Sooyoung Unni dan pangeran kegelapan /? Kyuhyun oppa yang entah kenapa bagi gue saling berhubungan *sebenernya gue paksa2in nyambung* :v
Note : Typo Everywhere !!  ini hasil dari pikiran gue. Tidak plagiat dari manapun dan mohon tidak diplagiat oleh siapapun. *pede bgt! Kaya ada yg tertarik aja* :v Bagi knight pasti tau kan lagu nya sooyoung umma yg mendawai2 ampe bikin mewek itu? Dan lagu kyuhyun epil yg cetar badai bikin gagal mup on?!!! Nah! Gue cuma iseng aja nyatuin kedua lagu itu :p semoga suka deh yaa 🙂 Oh iya! info ajah, Part ini PANJAAAANG SEKALIII !!! jadi, kalo gak sanggup bacanya, lambaikan tangan aja yaa ! 😉 hahaha

And here they are !!

Part 1

Part 2

Yeongwontorok gieokhalkaeyo

Jebal uljimarayo

Nal wihae haengbokhasunikkayo

Geudaereul saranghaeyo – choi sooyoung

Author pov

Kyuhyun menatap sekeliling kantin. Berharap menemukan seseorang yang tidak dilihatnya selama tiga hari ini. Fikirannya tidak fokus semenjak terakhir kali dia bertemu dengan wanita itu. Choi Sooyoung. Seorang wanita yang sudah menyita waktu, fikiran bahkan tenaganya.

Saat ia ingin berbalik, tak sengaja dirinya menabrak seseorang. Niat ingin memarahi orang tersebut hilang ketika melihat Yoona, orang yang sudah menabraknya.

“Aku tutup dulu teleponnya. Nanti aku akan mengunjungimu. Ne. Annyeong!” Yoona menyudahi sambungan teleponnya dan menatap Kyuhyun. “Mianhae Kyuhun-ssi! Tadi aku tidak memperhatikan jalan dengan baik hingga aku menabrakmu” ucap Yoona sambil sedikit membungkuk.

“Tidak apa-apa. Eum Yoona-ssi, apakah kau baru saja menelepon sooyoung?” Tanya Kyuhyun. Dari gelagatnya dia terlihat sedikit gugup. “Nde. Waeyo?” Jawab Yoona. “Huh? Aah, a-aniyo!” Jawab Kyuhyun makin gugup karena Yoona menatapnya menyelidik.

“Yasudah. Aku pergi dulu ya! Annyeong Kyuhyun-ssi!” Yoona berpamitan dan hendak pergi namun harus berhenti lagi karena Kyuhyun mencegahnya. “Tu-tunggu sebentar yoona-ssi! Ada yang ingin aku- aku tanyakan padamu” ucap Kyuhyun. Dia sudah sangat penasaran dengan keberadaan sooyoung.

“Mwoya?” Tanya Yoona pura-pura ingin tahu. Padahal dalam hatinya dia sudah tahu apa yang akan kyuhyun tanyakan padanya. Pasti sooyoung!

“Eum.. apa kau tahu sooyoung dimana? Ah, maksudku bagaimana kabarnya sooyoung?” Tanya kyuhyun salah tingkah. Yoona menatapnya aneh sambil berusaha menahan tawanya karena sikap kyuhyun ini.

“Ada apa denganmu? Kenapa kau menanyakan kabar sooyoung?” Yoona balik bertanya. Dan kyuhyun semakin salah tingkah. Dia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Yoona pun tertawa melihat tingkah kyuhyun itu.

“Apa sekarang kau sedang merindukannya? Benarkan?” Yoona mencoba meledeknya lagi. “Mwo? Siapa bilang aku merindukan nenek sihir itu?” Tanya Kyuhyun gugup. “Aku! Hahaha. Sudahlah cho Kyuhyun mengaku saja kalau kau ini merindukan sooyoung! Asal kau tahu saja, sooyoung juga sedang merindukanmu” ucap yoona disertai tawanya.

“Mwo?” Tanya kyuhyun terkejut. Benarkah sooyoung merindukan dirinya juga? Yoona menghentikan tawanya. Berdehem kecil dan mengubah mimik wajahnya sedikit serius. “Sooyoung sedang sakit. Itu sebabnya dia tidak kuliah” jawab yoona singkat.

“Mwo? Sakit? Sakit apa?” Dan rasa penasaran Kyuhyun makin menjadi. Yoona menambil nafas sebentar dan menghembuskannya perlahan. Dia berfikir mungkin ada baiknya jika Kyuhyun tahu tentang keadaan sooyoung yang sebenarnya. Dan mungkin dengan ini, mereka bisa “gencatan senjata” alias menghentikan permusuhan mereka yang sudah terjalin sejak mereka junior high school. Dan yang utama adalah, mereka harus menyadari perasaan mereka masing-masing bahwa keduanya sebenarnya saling jatuh cinta. Sebelum semuanya terlambat.

“Ya! Sooyoung sakit. Kanker otak stadium akhir. Dan dia divonis dokter hidupnya tidak akan lama lagi” ucap Yoona. Tidak ada kekehan tawa nya, yang ada hanya wajah serius dan kesedihan didalam kata-katanya.

“M-mwo? Ka-kau sedang bercanda kan yoona-ssi?” Ucap Kyuhyun lirih. Terlalu shock mendengar ucapan yoona. Gadis itu menghembuskan nafas beratnya. Dan berusaha menahan air matanya. “Terserah padamu mau percaya atau tidak. Itu hak mu Kyuhyun-ssi! Tapi, aku minta satu hal padamu. Hentikan permusuhan kalian. Ku mohon” ucap Yoona dengan pandangan memohon pada Kyuhyun. Dia mencoba menahan diri agar tak mengucapkan bagaimana perasaan sooyoung pada namja itu. Karena dia fikir, itu urusan pribadi sooyoung. Tapi dia yakin, Tuhan akan menunjukkan cinta mereka suatu saat nanti. Karena dia tahu, keduanya saling mencintai.

Kyuhyun terpaku. Tidak tahu apa yang harus dia katakan. Sungguh! Dia tidak pernah menyangka jika sooyong mengidap penyakit mematikan itu. Membayangkannya saja tidak pernah. Sejahilnya dia pada sooyoung, tak pernah terlintas dalam fikirannya untuk menyumpah serapahi gadis itu. Sudah lama dia mengenal sooyoung, tapi kenapa dia tidak mengetahui hal ini?

Merasa tidak mendapat respon dari Kyuhyun, yoona pun beranjak pergi. Namun dia menghentikan langkahnya sebentar. “Sooyoung dirawat di rumah sakit seoul. Lantai 3 nomor 13” setelah mengucapkan itu, Yoona pun pergi.

***

Hari terus berlalu. Pagi pun datang. Beberapa mahasiswa yang akan menjalani sidang skripsi hari ini sudah tiba dan sedang menunggu diluar ruangan. Kyuhyun menatap sekeliling. Berharap menemukan sooyoung diantara mahasiswa itu. Ya, kyuhyun mendapatkan jadwal sidang dihari yang sama dengan sooyoung.

Kyuhyun terlihat gelisah. Matanya masih terus mengawasi orang yang berlalu-lalang didekatnya. Dia memikirkan sooyoung. Pasalnya, namja itu sangat mengkhawatirkan yeoja itu. Karena saat dia ingin menjenguk sooyoung dirumah sakit, yeoja itu tidak ada disana. Pihak rumah sakit bilang, sooyoung dipindahkan ke rumah sakit lain. Dan sialnya pihak rumah sakit tidak bisa memberitahukan dimana sooyoung dipindahkan. Oh, Double Shit !

“Kyuhyun-ssi! Silahkan masuk kedalam ruangan!” Ucap salah seorang dosen. Membuat kyuhyun menghentikan “pencariannya”. “Kuharap kau datang hari ini sooyoung-ah! Ada yang ingin aku katakan padamu” batin Kyuhyun. Ia menghembuskan nafas beratnya lalu berdiri dan masuk kedalam ruang sidang.

_oOo_

“Kau yakin mau ikut sidang skripsi hari ini sayang?” Tanya Ny. Choi sambil menyisirkan rambut Sooyoung dengan sangat hati-hati. “Tentu saja eomma! Aku sudah sangat lama menantikan hari ini” jawab Sooyoung dengan senyuman. “Tapi kau sedang sakit chagie!” Ucap appa nya yang sedang memperhatikan istri dan anak tercintanya itu. “Aku baik-baik saja appa! Sungguh! Appa lihat kan, aku bisa mandi dengan sendiri ?” Ucap Sooyoung penuh keyakinan yang sebenarnya dia hanya menyakinkan dirinya saja. Bahwa dia bisa menjalani sidang skripsinya hari ini. Karena yeoja itu pun tidak begitu yakin pada kesehatan dirinya.

Beberapa hari yang lalu, dia menjalani kemoteraphy lagi di rumah sakit di Singapura. Dan kemarin, dia memaksa pulang ke korea karena hari ini adalah jadwal sidang skripsinya. Dengan berbagai pertimbangan, keluarga nya pun menyetujuinya. Karena dokterpun bilang, sudah tidak ada harapan lagi untuk kesembuhan Sooyoung. Kalaupun di operasi, kecil kemungkinan Sooyoung akan sembuh. Jadi lebih baik menuruti saja kemauan Sooyoung agar dia bahagia.

Tok.tok.tok

Seseorang mengetuk pintu kamar Sooyoung yang terbuka. Membuat sooyoung, Ny. Dan Tn. Choi menoleh kearah pintu. “Yoong! Kau datang?” Ucap Sooyoung semangat. Dia senang karena sahabatnya datang hari ini. Padahal dia tahu, yoona sedang sibuk mengurus skripsinya juga. Hanya saja yeoja itu belum mendapatkan jadwal sidangnya.

“Annyeonghaseyo eommonim, aboeji!” Sapa Yoona dengan ramah. “Annyeong Yoona-ya! Bagaimana kabarmu?” Tanya Ny. Choi. “Aku baik. Bagaimana dengan eommonim dan aboeji?” Ucap yoona sambil menghampiri Sooyoung didekat meja rias. “Kami baik-baik saja sayang!” “Aku juga baik-baik saja yoong!” Sooyoung ikut menyahut.

“Aku tidak bertanya padamu kurus!” Balas yoona. “Yak! Kau jahat sekali padaku! Kau tidak sadar diri ? Kau juga kurus Yoona-ssi!” Sooyoung kesal. “Sudah.sudah. jangan bertengkar!” Tn. Choi melerai. Dia tahu, keduanya hanya bercanda. Karena hal seperti ini sudah biasa dialaminya. Keluarga Choi menganggap Yoona seperti anak mereka sendiri.

“Eommonim, aboeji, bisa tinggalkan kami berdua?” Ucap Yoona ramah. “Baiklah. Kami keluar dulu. Jangan bertengkar!” Ucap Tn. Choi, dia tahu kedua anaknya ini ingin membicarakan sesuatu. Itulah sebabnya Yoona datang karena Tn. Choi yang meminta Yoona untuk membujuk Sooyoung membatalkan niatnya mengikuti sidang skripsi.

“Kau yakin mau datang ke sidang hari ini?” Tanya Yoona. Sooyoung mengangguk lemah. “Tapi kau sedang sakit Young! Kau tahu kan sidang skripsi itu seperti halnya uji mental? Bagaimana jika kau kelelahan dan keadaanmu bertambah buruk?” Ucap Yoona lagi.

“Jika kau datang kesini hanya untuk membujukku agar tidak ikut sidang, lebih baik kau pergi saja! Aku tahu kau datang kesini karena disuruh appa kan? Dan tolong, berhentilah khawatirkan keadaanku!” Ucap Sooyoung sambil menatap Yoona dengan tajam.

“Kau benar, aku kesini karena disuruh appamu. Tapi kau salah, karena aku kesini bukan untuk membujukmu karena suruhan appamu. Aku kesini karena aku ingin menasehatimu sebagai teman, sebagai sahabat!” Ucap Yoona sedikit emosi. Terkadang, sifat keras kepala Sooyoung itu membuat orang lain kesal. Termasuk Yoona.

“Aku hanya tidak ingin kau sakit youngie!” Ucap yoona. Berusaha menahan emosinya. Karena dia lebih mengkhawatirkan kesehatan sahabatnya itu. “Kau lupa yah? Aku ini memang sedang sakit yoong!” Ucap sooyoung datar. Dia paling benci jika sedang membicarakan penyakitnya.

“Aku tahu. Maka dari itu kau harus jaga kesehatanmu youngie!” Ucap yoona lagi. “Sekeras apapun aku menjaga kesehatan, aku tidak akan sembuh yoong! Penyakit ini tidak akan hilang dari tubuhku. Bahkan dokter pun bilang hidup ku tidak akan lama lagi yoong! Aku akan mati!” Ucap sooyoung parau.

“Choi sooyoung, dengarkan aku! Sudah berapa kali aku katakan, hidup seseorang itu ditangan Tuhan bukan ditangan dokter! Kau ingat, berapa kali dokter memvonis hidup mu tidak lama lagi? Sudah sejak setahun yang lalu! Tapi buktinya, kau masih bisa bernafas sampai sekarang,kan? Kau hanya perlu percaya pada keajaiban Tuhan sooyoung-ah!” Ucap Yoona. Air matany menetes. Dia sedih. Karena dia tidak bisa membantu menyembuhkan sahabatnya. Sahabat tercintanya.

“Aku percaya pada Keajaiban Tuhan Yoong. Dan aku selalu mengharapkan itu sepanjang hidupku. Tapi, bukankah semua manusia akan meninggal? Mungkin hanya caranya saja yang berbeda-beda. Termasuk diriku! Ini takdirku yoong! Aku akan mati dengan penyakit ini!” Ucap Sooyoung sambil menangis. Air mata yang ditahannya selama ini tidak bisa dibendung lagi. Air mata yang coba dia tahan selama hampir empat tahun semenjak dia tahu dirinya mengidap penyakit mematikan ini.

“Sooyoung-ah!” Yoona memeluk Sooyoung erat. Menangis dipundak Sooyoung. Ikut merasakan sakit yang dirasakan sahabatnya itu. Dia memang tidak bisa membantu menyembuhkan, tapi setidaknya dia bisa menjadi tempat keluh kesah sooyoung.

“Terima kasih banyak karena selama ini kau mau menjadi sahabatku. Selalu menjadi sahabat yang selalu ada untukku. Selalu mendukungku. Menyemangati ku saat aku merasa lelah. Menemaniku disaat aku susah. Terima kasih banyak yoong. Terima kasih!” Ucap sooyoung tulus.

“Hei, sudahlah! Itu guna nya sahabat kan?” Yoona melepas pelukannya dan menghapus air mata Sooyoung. Begitupun sebaliknya dengan sooyoung, dia juga menghapus air mata Yoona. Mereka saling menguatkan satu sama lain.

“Jadi, apa kau akan tetap ikut sidang sekarang?” Tanya yoona. Sooyoung mengangguk. “Aku tidak bisa menunda ini yoong. Aku tidak tahu apakah aku akan punya kesempatan di lain waktu untuk menjalani sidang ini. Aku hanya ingin membanggakan kedua orang tua ku selagi ada kesempatan. Sebelum hidupku berakhir” sooyoung menunduk. Mencoba menahan sesak didada karena menahan air matanya.

“Baiklah. Jika ini memang yang kau mau. Aku hanya bisa mendukungmu” yoona menggenggam tangan sooyoung. Dia tahu, dia tidak bisa melarang sahabatnya itu. Dia hanya perlu mendukung sahabatnya dan mendoakan yang terbaik untuk Sooyoung.

“Ah,ya! Ada satu hal lagi yang harus kau lakukan!” Ucap yoona sambil tersenyum. “Mwoya?” Tanya Sooyoung. “Kau harus berdamai dengan kyuhyun dan kau harus jujur tentang perasaanmu padanya!”ucap yoona lagi dan sukses membuat sooyoung shock. “MWOO? Apa maksudmu yoong?”

“Sudahlah! Kau tidak perlu pura-pura bodoh! aku tahu kau mencintai kyuhyun sejak lama. Jadi, ungkapkan saja perasaanmu padanya” yoona sedikit meledek sooyoung. Membuat yeoja itu bersemu merah. “Apakah tidak apa? Apa aku boleh jujur tentang perasaanKu padanya,yoong?” Tanya sooyoung.

“Tentu saja! Memangnya siapa yang melarang?” Tanya yoona bingung. “Tidak ada. Hanya saja, apa kyuhyun akan menerima cintaku? Aku hanya yeoja galak yang penyakitan, yoong! Aku rasa, aku tidak pantas untuk mencintainya”

“Kau ini bicara apa? Mencintai dan dicintai itu hak semua orang, young! Dan kau berhak mencintai kyuhyun. Jadi, kau hanya perlu menyatakan perasaanmu padanya!”

“Tapi, apa harus aku duluan yang mengungkapkannya?”

“Why not? Kalau cinta tidak usah gengsi. Buang saja gengsi mu itu jauh-jauh!”

“Kau benar yoong! Kalau begitu, aku akan menyatakan perasaanku pada kyuhyun dan aku tidak peduli dia mau menerimaku atau tidak” mereka berdua tersenyum. “Jadi, kita berangkat sekarang?” Sooyoung pun mengangguk.

***

Sooyoung tiba dikampusnya ditemani dengan Yoona dan Siwon. Saat mereka baru duduk dibangku, kyuhyun keluar dari ruang sidang. Kyuhyun menghembuskan nafas beratnya lalu senyum mengembang dibibir nya.

“Oh? Kyu?” Siwon menyapa hoobaenya itu. Kyuhyun menoleh kesamping dan menemukan siwon disana. Bersama yoona dan tentunya sooyoung. Matanya terpaku pada sosok yeoja yang mengenakan kemeja berwarna peach. Yeoja yang sudah menyita fikirannya. Yeoja yang telah memikat hatinya. Choi Sooyoung.

Kyuhyun tersenyum dan menghampiri mereka. “Siwon hyung! Apa kabar? Lama sekali kita tidak bertemu!” Kyuhyun menjabat tangan siwon dan siwon membalas dengan pelukan singkat. “Kabarku baik. Bagaimana denganmu? Ya. Sudah lama sekali kita tidak bertemu. Maklumlah, Aku sedang sibuk dijepang, tapi hari ini aku mengantar adikku untuk sidang skripsinya” balas siwon sambil mengelus puncak kepala sooyoung.

“Sooyoung-ssi, silahkan masuk kedalam ruangan!” Ucapan seorang dosen menginterupsi obrolan mereka. Sooyoungpun berdiri, “aku masuk dulu oppa, doakan aku” ucap sooyoung. “Kau pasti bisa sayang!” Ucap siwon. “Fighting youngi-ah!” Yoona menyemangati. “Selamat berjuang!” Kyuhyun juga ikut memberi semangat. Sooyoung tersenyum canggung sambil mengangguk. Ia pun masuk kedalam ruangan.

_oOo_

Setelah hampir dua jam sidang, akhirnya sooyoung keluar dari ruangan. Wajahnya pucat tapi Senyum manis tersungging dibibir tipisnya. “Oppa!” Sooyoung memanggil Siwon. Membuat tiga orang yang sedang mengobrol itu menoleh kearahnya.

“Sayang, bagaimana hasilnya?” Siwon berdiri dan menghampirinya. “Aku lulus oppa! Aku lulus!” Ucapnya semangat. Dia langsung memeluk oppanya erat. Air mata nya menetes. Dia berhasil!

“Selamat sayang!” Siwon membalas pelukan Sooyoung. Sooyoung mengangguk lalu ganti memeluk yoona. “Yoong! Aku lulus! Aku lulus yoong! Aku berhasil!” Mereka berpelukan sambil melompat-lompat kecil. “Selamat young! Aku tahu kau pasti bisa!” Ucap yoona sambil menghapus air matanya.

“Selamat ya Sooyoung-ssi!” Kyuhyun mengulurkan tangannya. Sooyoung terdiam. Memandangi tangan kyuhyun yang menunggu balasan darinya. Yoona menyenggol pelan lengan sooyoung. Membuat yeoja itu tersadar dari keterpakuannya.

“Terima kasih Kyuhyun-ssi!” Sooyoung membalas jabatan tangan itu sambil tersenyum kikuk. Untuk pertama kalinya selama sepuluh tahun mereka kenal,mereka berjabat tangan. Untuk pertama kalinya mereka menyebutkan nama dengan formal tanpa ada embel-embel ejekan atau julukan. Dan ini membuat getaran kecil merambat dari tautan tangan mereka menuju jantung yang sekarang berdetak sedikit lebih cepat.

“Masih betah yah berjabat tangannya?” Tanya Yoona iseng. Membuat kedua insan ini salah tingkah. Sooyoung melotot ke arah yoona sedangkan kyuhyun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Siwon hanya tersenyum melihat kelakuan mereka.

“Ayo kita pulang! Eomma dan Appa pasti sudah menunggumu!” Siwon mencoba mencairkan suasana. “Maaf sebelumnya hyung, apa boleh aku pinjam sooyoung dulu? Ada yang ingin aku bicarakan pada sooyoung” tanya kyuhyun. Sooyoung menatap ke arah kyuhyun. Apa yang ingin dia bicarakan? Batinnya.

“Oh? Begitu? Baiklah. Silahkan saja. Tapi, jangan sampai terlalu malam ya! Sooyoung butuh istirahat!” Pesan Siwon. “Tentu hyung. Aku akan kembalikan Sooyoung secepatnya!” Balas kyuhyun. “Baiklah. Kalau begitu. Aku pulang dulu! Aku titip adikku kyu!” Siwon menepuk pundak kyuhyun pelan. “Oppa pulang duluan sayang. Jaga dirmu!” Ucap Siwon lalu mencium kening sooyoung. “Aku juga pulang duluan ya young! Selamat bersenang-senang!” Ucap yoona sambil melambaikan tangannya. Dan mereka berdua pergi meninggalkan kyuhyun dan sooyoung.

“Kau tidak keberatan kan jika aku ajak ke suatu tempat? Ada yang ingin ku bicarakan padamu” kyuhyun menatap sooyoung penuh harap. Sooyoung pun mengangguk. “Aku juga ada yang ingin ku sampaikan padamu” balas sooyoung. “Baiklah. Kajja!” Kyuhyun menggenggam tangan sooyoung menuju mobilnya yang ada diparkiran. Sooyoung menatap ke arah tautan tangan mereka. Hangat! Dia merasa hangat saat menggenggam tangan kyuhyun. Membuatnya tersenyum kecil dan pipinya merona. Ada apa dengan diriku? Batinnya bertanya.

_oOo_

Mereka tiba disekitaran daerah gwanghwamun. Tak jauh dari kampus mereka. Kyuhyun menepikan mobilnya. Keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk sooyoung. Sooyoung menerima uluran tangan kyuhyun dan mengucapkan terima kasih.

Mereka menelusuri sekitaran jalan gwanghwamun. Menikmati udara yang terasa hangat. Karena ini masih awal musim panas. Tangan mereka masih terpaut. Sooyoung terlihat menikmati keadaan sekitar dan dia seperti tidak ingin melepaskan tautan tangan mereka.

Sooyoung tersenyum kekita melihat dua orang anak kecil yang sedang kejar-kejaran dipinggir jalan. Teringat masa kecilnya yang sering ketempat ini bersama keluarganya dan yoona. Dimana dia akan menghabiskan waktu liburan musim panas bersama keluarganya.

“Kau mau kopi?” Tanya Kyuhyun, menginterupsi lamunan kecilnya. Sooyoung hanya tersenyum dan mengangguk. Lagi-lagi dia teringat masa remaja nya. Dulu, dia sering ke kedai kopi yang sekarang sedang dikunjunginya. Memesan dua cup kopi untuknya dan yoona. Dan menghabiskan waktu sore dengan berkeliling daerah sini.

Setelah membayar, kyuhyun mengajaknya ke taman dan dudk di salah satu bangku yang ada disana. “Ini untukmu” kyuhyun menyodorkan se cup kopi pada sooyoung. “Gomawo” sooyoung menerimanya dengan senang hati. Tentu saja, ini adalah minuman favoritnya setiap berkunjung kesini.

“Kau bilang ada yang ingin kau bicarakan padaku? Ada apa?” Tanya sooyoung membuka percakapan. Sebisa mungkin dia bersikap normal alias biasa saja agar tidak terlihat gugup.

Kyuhyun bergumam sejenak lalu menatap sooyoung. “Apa kau baik-baik saja?” Tanya kyuhyun. Sooyoung menautkan alisnya. Merasa bingung dengan pertanyaan kyuhyun.

“Aku baik-baik saja!” Jawab Sooyoung. Kyuhyun masih menatapnya. Membuat sooyoung sedikit gugup. “Kenapa kau menatapku seperti itu kyuhyun-ssi?” Tanya sooyoung. “Kenapa kau tidak pernah bilang padaku?” Bukannya menjawab, kyuhyun malah balik bertanya lagi. “Nde?” Sooyoung makin bingung. “Apa maksudmu kyuhyun-ssi?”

“Kenapa kau tidak pernah bilang kalau kau mengidap penyakit kanker otak stadium akhir?” Tanya kyuhyun. Membuat sooyoung membelalakkan matanya. Dari mana kyuhyun tahu? Batinnya bertanya-tanya. “Da-dari mana kau tahu?” Tanya sooyoung. “Tidak penting dari mana aku tahu penyakitmu. Yang ingin aku tahu, kenapa kau menyembunyikan penyakitmu itu choi sooyoung?” Tanya kyuhyun dengan nada dingin. Sooyoung menundukkan kepalanya.

“Untuk apa aku mengumumkan penyakitku? Itu tidak penting bagi siapapun!” Jawab sooyoung. “Tapi itu sangat penting bagiku! Karena aku mencintamu, choi sooyoug!” Ucap kyuhyun tegas. Membuat sooyoung dengan gerakan cepat menatap kearah Kyuhyun. Dia berharap telingannya tidak salah dengar.

“A-apa maksudmu kyuhyun-ssi?” Tanya sooyoung terbata. “Aku mencintaimu choi sooyoung! Dan aku tidak ingin kehilanganmu!” Ucp Kyuhyun serius. Sooyoung terpaku. Dan entah kenapa hatinya merasakan sakit mendengar hal ini. Cho kyuhyun mencintai dirinya dan dia juga mencintai kyuhyun. Tapi kenyataan menyadarkannya, dia tidak bisa bersama kyuhyun. Dia sakit!

“Bercandamu tidak lucu sama sekali cho kyuhyun!” Ucapnya datar. Dia mengalihkan pandangannya dari kyuhyun. Dan berusaha menahan air matanya yang siap menetes kapan saja. “Aku serius dengan ucapanku Sooyoung-ah!” Ucap kyuhyun sambil menggenggam tangan kiri sooyoung. Tapi sooyoung belum mau menatapnya. Dia masih berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh dihadapan kyuhyun.

Merasa tak ada respon dari Sooyoung, Kyuhyun pun berlutut dihadapan yeoja itu. Membuat sooyoung terkejut. “Apa yang kau lakukan Kyuhyun-ssi?” Tanya sooyoung bingung. Beruntung taman sedang sepi. Sehingga sooyoung tidak merasa malu karena perbuatan kyuhyun ini.

“Aku tahu, aku bukan mentari yang bisa memberikan sumber kehidupan untuk makhluk bumi, aku juga bukan rembulan yang menerangi ketika malam. Aku juga bukan bintang yang selalu setia disisi bulan. Dan aku juga mungkin bukan seseorang yang kau harapkan didalam hidupmu, tapi seburuk apapun diriku, yang terpenting aku masih punya satu cinta yang akan ku berikan pada seseorang yang berarti dalam hidup dan matiku. Dan orang itu adalah kau, Choi Sooyoung! Sejak dulu, aku ingin mengatakannya. Tapi karena permusuhan kita, selalu ku gagalkan. Karena ku fikir kau sangat membenciku. Tapi sekarang, saatnya aku berterus terang padamu. Aku benar-benar menyayangimu choi sooyoung!” Ucap Kyuhyun tulus. Senyum pun terukir manis dibibirnya. Kesungguhan terpancar jelas di matanya dan Sooyoung dapat merasakan itu.

“Aku.. aku tidak bisa” ucap sooyoung. Membuat senyum kyuhyun menyusut. Tapi sooyoung melanjutkan perkataannya.

“Aku tidak bisa untuk membencimu. Karena pada kenyataannya, aku juga mencintaimu kyu. Meskipun kau sudah jahat padaku, tapi kau selalu hadir difikiranku. Kau selalu hadir dimimpiku dan selalu membuatku gelisah jika tidak melihatmu. Membuatku terjebak didalam rasa yang benar-benar membuatku punya semangat untuk hidup” ucap Sooyoung. Diapun membalas genggaman tangan Kyuhyun. “Tapi, aku tidak yakin kita akan bersama. Aku sakit kyu. Dan hidupku tidak lama lagi”. Sooyoung mengalihkan pandangannya dari kyuhyun dan saat itu juga air matanya menetes. Tuhan, apa aku boleh hidup bersamanya? Batin sooyoung.

“Aku tidak peduli kau sakit apa, dan aku tahu semua makhluk yang hidup akan mati. Begitupun dengan ku. Dengan kita, sooyoung-ah! Jadi, biarkan aku menemanimu, menjagamu dan mencintaimu sampai maut memisahkan kita” ucap kyuhyun sambil menangkup kedua pipi sooyoung. Menghapus air mata yang menganak sungai dipipi tirus milik sooyoung.

“Kyu~” sooyoung langsung memeluk kyuhyun. Dia tidak sanggup membalas perkataan Kyuhyun yang sangat tulus dirasakannya. Dia pun berjanji pada dirinya sendiri, dia akan mencintai kyuhyun setulusnya, semampunya.

Kyuhyun membalas pelukan sooyoung dan mencium puncak kepala gadis yang sekarang menjadi kekasihnya itu. Gadis yang sangat dicintainya. Gadis yang akan dia jaga sampai akhir hidupnya.

“Arrghh!” Tiba-tiba sooyoung mengerang kesakitan sambil memegangi kepalanya. “Kau kenapa soo?” Tanya kyuhyun panik. “Kepalaku sakit sekali-” ucap sooyoung lalu pingsan. “Soo!”

***

Sudah hampir sebulan Sooyoung dirawat dan selama itu pula Kyuhyun selalu menemani Sooyoung dirumah sakit. Keadaan sooyoung makin memburuk, tapi yeoja itu tetap bersikukuh tidak mau dioperasi.

“Youngie!” Yoona masuk kedalam ruang rawat sooyoung sambil berteriak. Untung saja sooyoung dirawat di ruang vvip, jika dia dirawat diruang kelas biasa, mungkin yoona sudah dilempari dengan infusan beserta tiangnya.

Sooyoung membuka matanya yang baru saja dia coba untuk pejamkan. Beberapa menit yang lalu suster baru saja memberinya obat. Sedangkan kyuhyun sedang keluar membeli makan siang.

“Kau menganggu sekali nona Im!” Ucap sooyoung sedikit kesal namun dengan suara yang lemah. “Hehehe. Mian! Apa kau ingin tidur?” Tanya yoona sambil duduk di kursi dekat ranjang sooyoung. “Iya! Tapi rasa kantuk ku hilang seketika karena suara emas mu itu!” Ucap sooyoung lagi sambil memijit pelipisnya yang sedikit pusing.

“Baguslah kau tidak tidur. Kau harus lihat ini dulu!” Yoona menunjukkan paper bag cukup besar ditangannya. “Itu apa?” Tanya sooyoung bingung. “Ini gaun untukmu nona choi!” Jawab yoona.

“Gaun untuk apa?” Sooyoung mengerutkan keningnya. “Tentu saja untuk acara wisuda kita Choi Sooyoung!” Jawab yoona lagi. “Ya ampun Yoong! Untuk apa kau membelikanku gaun itu? Acara wisuda masih satu minggu lagi. Aku tidak tahu akan hadir diacara wisuda atau tidak. Kau lihat kan kondisiku bagaimana? Mungkin aku sudah tidak ada sebelum wisuda nanti” ucap sooyoung lemah.

Sooyoung memejamkan matanya. Meredam sakit dikepalanya dan juga dihatinya. Untuk kali ini, dia sudah tidak bisa berharap banyak. Penyakitnya semakin menggerogoti tubuhnya. Membuatnya hanya bisa terbaring lemah diranjang rumah sakit.

Yoona menunduk. Menyembunyikan air matanya. “Maafkan aku young! Maafkan aku karena tidak bisa membantumu. Aku tidak bisa menyembuhkanmu” yoona menutup wajahnya untuk meredam isak tangisnya. Dia sedih karena tidak ada yang bisa dia lakukan untuk sahabatnya itu. Andai saja dia tahu lebih awal, mungkin dia akan mengambil kuliah kedokteran dan akan berusaha untuk menyembuhkan penyakit sahabatnya ini yang baru diketahui ketika sudah stadium akhir empat tahun yang lalu.

“Sudahlah yoong! Bukankah kau sendiri yang bilang jika hidup dan mati seseorang itu ditangan Tuhan? Dokter pun tidak bisa menyembuhkan penyakit. Aku hanya perlu doa mu dan kau selalu menemaniku. Itu saja !” Ucap sooyoung sambil menggenggam tangan yoona.

“Seharusnya aku yang meminta maaf padamu yoong. Selama kita berteman, aku selalu menyusahkanmu. Apalagi sejak aku sakit. Maafkan aku, jika aku tidak bisa menjadi sahabat yang baik untukmu. Maafkan aku yang tidak bisa membalas semua kebaikanmu yoong. Maafkan aku!” Yoona langsung memeluk sooyoung. Mereka menangis bersama. Saling berbagi kesedihan. Dan saling berterima kasih karena sudah mau bersahabat sampai saat ini.

“Terima kasih sudah mau berteman dengan ku yoong! Aku tidak tahu bagaimana caranya membalas ketulusanmu” ucap sooyoung. Yoona melepaskan pelukannya. “Kau mau tahu caramu membalas ketulusanku?” Tanya yoona. Sooyoung mengangguk mantap. “Kau harus mau dioperasi!” Ucap yoona lagi. “Apakah jika aku di operasi, kau akan senang dan terus berteman denganku?” Tanya sooyoung lugu. “Tentu! Bukan hanya aku saja yang senang, tapi juga orang tuamu, oppa mu dan juga kyuhyun” jawab yoona senang.

“Tapi, bagaimana jika operasi ku gagal?” Tanya sooyoung pasrah. “Kau percaya takdir Tuhan kan? Kita hanya harus berusaha, sooyoung-ah! Hasil akhirnya, biarkan Tuhan yang menentukan!” Balas yoona bijak. “Tuhan, jika memang dengan operasi ini bisa membuat mereka tenang untuk melepasku, aku bersedia” batin sooyoung.

“Baiklah, jika operasi ini bisa membuat kalian bahagia, aku mau melakukannya!” Ucap Sooyoung.

“Benarkah?”

“Ya”

“Aku telepon orang tuamu dulu!”

***

Acara wisuda telah tiba, auditorium kampus yang sangat luas terlihat penuh dengan peserta wisuda beserta keluarga mereka. Kyuhyun dan Yoona berdiri didekat pintu masuk menunggu kedatangan Sooyoung.

Tak lama, Sooyoung pun datang beserta keluarganya. Kyuhyun dan Yoona mengambil alih tugas Siwon dan appanya untuk menuntun Sooyoung menuju ruang auditorium. Sooyoung terlihat sangat pucat. Keadaannya makin memburuk. Operasi nya dibatalkan karena dokter bilang sudah tidak ada harapan lagi meski operasi dilakukan. Tapi ajaibnya, Sooyoung masih mampu bertahan sampai seminggu ini dan masih bisa datang ke acara wisudanya

Acara sudah dimulai. Para petinggi kampus memberikan sambutannya. Yoona, Kyuhyun dan Sooyoung maju ke atas panggung karena mereka lulus sebagai sarjana dengan ipk terbaik dan juga sebagai perwakilan teman-teman seangkatannya untuk penyematan toga.

Setelah itu, acara pun berlanjut. Ditengah acara, dosen yang menjadi pembawa acara meminta sooyoung untuk menyanyikan sebuah lagu. Semua orang bertepuk tangan. Sooyoung memang dikenal sebagai yeoja yang pintar menciptakan lagu, tidak hanya lirik tapi juga aransemen lagunya. Selain itu, sooyoung juga dikenal banyak mahasiswa karena dia sempat menjadi ketua senat kampus, tapi dia menjabat tidak terlalu lama. Karena penyakitnya lah yang membuatnya mengundurkan diri.

Kyuhyun menuntun Sooyoung menuju ke sebuah piano yang ada diruangan ini. “Terima kasih kyu” ucap Sooyoung. “Dengarkanlah lagu ini. Ini ku persembahkan untukmu kyu” sooyoung tersenyum. Kyuhyun juga tersenyum dan mengecup kening sooyoung. Membuat para mahasiswa bertepuk tangan, ada juga yang bersiul. Mereka merasa senang karena akhirnya dua raja dan ratu setan dikampus mereka ini bersatu. Meski mereka tak yakin keduanya akan bertahan lama karena penyakit sooyoung. Miris!

Setelah kyuhyun duduk kembali ke kursinya, sooyoung mulai bicara.

“Sebelumnya, aku ingin mengucapkan terima kasih kepada keluargaku. Kepada Sahabatku Im Yoona, kepada para dosen dan juga teman-temanku. Dan tentunya juga terima kasih untuk kyuhyunku” sooyoung tertawa kecil dujung kalimatnya. Begitupun dengan yoona. Sedangkan kyuhyun hanya tersenyum menutupi salah tingkahnya.

“Aku juga minta maaf pada kalian semua yang mungkin jengkel akan sikapku selama ini. Kalian tenang saja, untuk sekarang dan seterusnya tidak akan ada lagi sooyoung yang jahil. Heehee. Terimalah lagu peesembahan terakhirku ini. Semoga kalian suka” ucap Sooyoung. Dan dia pun mulai memainkan pianonya.

그대는 너무 착한 사람

Geudaeneun neomu chakhan saram
Kau benar-benar orang yang baik

늘 아파도 미소 짓는 사람

Neul apado miso jitneun saram
Seseorang yang selalu tersenyum bahkan ketika dalam kesakitan

옆에 있어줘서 고맙다는 말했었나요

Yeope isseojwoseo gomapdaneun mal haesseonnayo
Apakah aku pernah berterima kasih kepadamu karena telah berada di sisiku?

그대라서 너무 행복했어요

Geudaeraseo neomu haengbokhaesseoyo
Aku sangat senang bahwa itu adalah kamu

바람에 흩날리는 꽃잎처럼

Barame heutnallineun kkochipcheoreom
Seperti kelopak bunga yang terhembus oleh angin

하늘 밑 저물어가는 노을처럼

Haneul mit jeomureoganeun noeulcheoreom
Seperti matahari terbenam yang mewarnai langit

사라져도 슬퍼말아요

Sarajyeodo seulpeomarayo
Bahkan jika aku pergi, janganlah bersedih!

우리의 이 사랑은

Uriui i sarangeun
Karena cinta kita

행복 했으니까요

haengbok haesseunikkayo

dipenuhi dengan kebahagiaan

날 위해 이젠 웃어봐요

Nal wihae ijen useobwayo
Tersenyumlah untukku sekarang

나의 사랑 그대여 날 봐요

Naui sarang geudaeyeo nal bwayo
Cintaku, sayangku, lihatlah aku!

우리의 시간이 아주 조금은 또달라서

Uriui sigani aju jogeumeun tto dallaseo
Saat kita hanya berbeda sedikit

그대와 잠시 이별인 것 뿐이죠

Geudaewa jamsi ibyeorin geot ppunijyo
Jadi ini hanyalah sebuah perpisahan sementara

바람에 흩날리는 꽃잎처럼

Barame heutnallineun kkochipcheoreom
Seperti kelopak bunga yang terhembus oleh angin

하늘 밑 저물어가는 노을처럼

Haneul mit jeomureoganeun noeulcheoreom
Seperti matahari terbenam yang mewarnai langit

사라져도 슬퍼말아요

Sarajyeodo seulpeomarayo
Bahkan jika aku pergi, janganlah bersedih!

우리의 이 사랑은

Uriui i sarangeun
Karena cinta kita

행복 했으니까요

Haengbok haesseunikkayo
Dipenuhi dengan kebahagiaan

오랜 시간을 오랜 마음을

Oraen siganeul oraen maeumeul
Satu-satunya orang yang hanya memberikan

이토록 주기만 했던 한 사람

Itorok jugiman haetdeon han saram
Begitu banyak waktu, begitu banyak cinta

그대가 나에게 보여준 사랑

Geudaega naege boyeojun sarang
Cintamu menunjukkan kepadaku

내겐 고맙고 따스했던 그 사랑

Naegen gomapgo ttaseuhaetdeon geu sarang
Sebuah cinta yang ku syukuri, sebuah cinta yang hangat

영원토록 기억할게요

Yeongwontorok gieokhalgeyo
Aku akan ingat selamanya

제발 울지 말아요

Jebal ulji marayo
Tolong, janganlah menangis!

날 위해 행복해져요

Nal wihae haengbokhaejyeoyo
Berbahagialah untukku

그대를 사랑해요

Geudaereul saranghaeyo
Aku mencintaimu

Selesai bernyanyi, setitik air mata jatuh dipipi Sooyoung. Begitupun dengan yang lainnya. Bahkan Yoona menangis sesegukan ditempatnya dan siwon mencoba menenangkannya. Tuan Choi memeluk Ny. Choi yang juga menangis. Sedangkan Kyuhyun menatap sendu ke arah Sooyoung. Menahan air matanya sesuai permintaan yeojanya di lagu itu. Mereka semua merasakan haru, sedih dan juga miris. Kenapa orang seperti Sooyoung harus punya penyakit mematikan seperti itu? Sooyoung memang dikenal orang yang baik hati, hanya saja sifat jahilnya itu yang terkadang membuat orang kesal. Dan karena kebaikannya itu, mungkin Tuhan lebih sayang padanya sehingga memberikan penyakit itu padanya.

***

Setelah acara wisuda selesai, mereka berfoto bersama. Saat akan pulang, sooyoung menolak. Dia meminta kyuhyun untuk menemaninya ke suatu tempat. Awalnya keluarga menolak karena Sooyoung sedang sakit. Wajah nya benar-benar pucat pasi, seolah tidak ada darah yang mengalir diwajahnya. Namun, setelah meyakinkan keluarganya dengan berbagai alasan akhirnya mereka mengizinkan.

Mereka memeluk dan mencium sooyoung seakan untuk yang terakhir kalinya. Nyonya dan Tuan Choi menciumi wajah Sooyoung berulang kali. Siwon mencium kening Sooyoung cukup lama dan cukup membuat Kyuhyun sedikit panas. Yoona memeluk Sooyoung dengan erat sambil menangis, entah karena apa tapi yoona merasakan firasat buruk. Ia merasa ini adalah pelukan terakhirnya.

Dan disinilah mereka sekarang. Di taman sekitaran Gwanghwamun, tempat pertama kali mereka duduk berdua dengan tenang tanpa ada keributan. Tempat dimana mereka menyatakan perasaan masing-masing. Dengan satu cup coffee ditangan masing-masing. Coffee yang menjadi favorite sooyoung sejak dulu yang diam-diam kyuhyun juga menyukainya. Lebih tepatnya mengikuti apa yang Sooyoung sukai.

Suasana taman agak sepi. Karena memang tak banyak orang yang datang ke tempat ini. Sooyoung menyandarkan kepalanya dibahu kyuhyun. Berusaha meredam sendiri sakit dikepalanya.

“Selamat yaa atas kelulusanmu kyuhyun-ah! Sejak lulus sidang skripsi aku belum mengucapkannya. Heehee” ucap Sooyoung. “Ne. Gomawo. Selamat juga karena kau bisa lulus. Bahkan dengan ipk terbaik. Sebenarnya aku tidak percaya pada nilaimu itu” balas kyu dengan sedikit mengejek.

Sooyoung langsung menegakkan kepalanya membuat kepalanya bertambah berdenyut sakit tapi dia tidak pedulikan. “Kau bilang apa? Kau meragukan nilaiku hah? Kau minta dikuliti pakai golok yah? Meskipun aku tidak segenius dirimu, tapi aku ini cukup pintar tuan Cho!” Sungut Sooyoung kesal.

“Hahaha. Arrasseo! Aku hanya bercanda chagi. Dan juga aku tidak minta dikuliti, aku mau meminta kamu jadi istri ku. Menemaniku sampai nanti, menjadi ibu dari anak-anakku kelak” kyuhyun menatap lurus kedalam mata sayu milik Sooyoung.

Sooyoung terpaku, membalas tatapan kyuhyun. Mencari ketulusan dan keseriusan didalam mata bening yang menghipnotisnya itu. Dan itu semua terpancar jelas. “Apa kau serius kyu?” Tanya Sooyoung. Kyuhyun mengeluarkan kotak kecil dari saku jas nya.

Kotak kecil yang ternyata berisi sepasang cincin. Sooyoung terkejut melihat cincin cantik itu. Dia menatap kyuhyun meminta penjelasan. “Kau tahu kan, aku tidak pernah main-main dengan ucapanku? Dan kali ini pun begitu. Aku serius untuk menjalin hubungan ini denganmu. Aku ingin menikah denganmu Sooyoungie!” Ucap Kyuhyun mantap.

“Ta-tapi kyu, a-aku tidak yakin. Maksudku, kau tahu kan aku ini sakit. Bahkan umurku tidak akan lama lagi” ucap Sooyoung lemah. Sakit dikepalanya bertambah tapi dia mencoba menahannya dan berpura-pura baik-baik saja dihadapan kyuhyun.

“Yang menentukan takdir kita itu adalah Tuhan, youngie! Dan aku tidak peduli jika aku hanya bisa hidup denganmu walau sebentar saja. Karena aku yakin, Tuhan mengabulkan doaku untuk hidup bersama mu dikehidupan lain! So, would you marry me?” Ucap Kyuhyun.

Sooyoung meneteskan air matanya. Dia tidak menyangka jika Kyuhyun benar-benar mencintainya bahkan sampai diujung usianya. Sooyoung langsung memeluk Kyuhyun erat. “Saranghaeyo Kyuhyun-ah. Jeongmal saranghaeyo” ucap Sooyoung disela tangisnya. “Nado saranghae sooyoung-ah! Jeongmal!” Kyuhyun membalas pelukan Sooyoung.

Setelah isak tangis sooyoung mereda, kyuhyun melepas pelukannya. Menggenggam tangan Sooyoung. “Berjanjilah untuk selalu mencintaiku,youngie-ah! Berjanjilah untuk mencintaiku sampai kapanpun” ucapnya. “Aku berjanji Kyu, aku berjanji akan selalu mencintaimu. Meski kita berpisah nanti, meski jiwa ku sudah berpisah dari raga ku ini, aku akan tetap mencintaimu. I promise!” Balas Sooyoung. “I believe your promise dear!” Ucap Kyuhyun. Lalu dia menyematkan cincin itu di jari manis Sooyoung, begitupun sebaliknya. Mereka saling tatap, lalu..

CHUU~

Kyuhyun mencium Sooyoung. Bukan ciuman nafsu, tapi sebuah ciuman ungkapan cinta, kasih sayang, kepercayaan dan ketulusan yang tidak bisa dijabarkan oleh kata-kata. Sooyoung memejamkan matanya. Ciuman pertamanya untuk pacar pertama sekaligus cinta pertama, dan tentunya cinta terakhirnya.

Kyuhyun melepas ciumannya dan beralih mencium kening Sooyoung, lalu turun ke kedua mata sooyoung, pipi, hidung dan puncak kepala sooyoung. Sooyoung tersenyum dan dia merasa malu karena Kyuhyun memperlakukannya seperti itu. Sooyoung kembali bersandar di dada bidang Kyuhyun.

Tiba-tiba Sooyoung merasakan kepalanya sakit sekali. Sampai-sampai ia memejamkan matanya dengan erat dan mencengkeram cardigan yang dipakainya. “Kyuu- boleh aku tidur sebentar?” Ucap Sooyoung lirih. Kyuhyun menengok kearah Sooyoung. Yeoja itu terlihat meringis kesakitan. “Kau kenapa sayang?” Tanya Kyuhyun khawatir. “Nan gwaenchana, kyu. Kepalaku hanya sedikit sakit” sooyoung berbohong. “Kepalamu sakit? Kita pulang saja yah?” Bujuk Kyuhyun. Sungguh, namja itu sangat khawatir pad kondisi yeojanya.

“Anniya. Aku tidak mau pulang. Aku mau disini saja bersamamu” ucapnya masih lirih bahakn kini dia mencengkerm jas yang kyuhyun kenakan dengan sangat erat. Sakit itu benar-benar menyiksanya. “Biarkan aku tidur dipelukanmu kyu. Sebentar saja. Nanti pasti sakitnya hilang, please!” Sooyoung memelas. Membuat Kyuhyun menghembuskan nafasnya dengan berat. Dia paling tidak bisa membantah keinginan sooyoung yang sangat keras kepala ini.

“Tidurlah! Aku akan memelukmu” ucap kyuhyun akhirnya mengalah. “Gomawo, kyu. Jeongmal gomawo. Aku sangat mencintaimu, keluargaku dan juga yoona. Sampaikan sayangku pada mereka ya!” Ucap Sooyoung lemah. Sangat lemah, tapi kyuhyun masih bisa mendengarnya. “Kenapa kau bicara seperti itu? Seolah kau akan mati saja!” Ucap Kyuhyun asal. Sooyoung hanya tersenyum kecil.

Tiba-tiba darah segar keluar dari hidung Sooyoung. Yeoja itu membersihkannya dengan punggung tangannya. Ia bergetar. Darahnya terus keluar dan kepalanya makin bertambah sakit. Seolah ada yang menarik rambutnya kuat-kuat.

“Aku mencintaimu kyu~ sangat mencintaimu” ucapnya selirih mungkin bahkan Kyuhyun tidak mendengarnya. Perlahan matanya menutup dan kepalanya terkulai didada kyuhyun. Tangannya pun perlahan melepas cengkramannya dari jas kyuhyun.

“Soo!” Kyu memanggil karena merasa tak ada respon dari sooyoung. Yeoja itu tetap diam. “Soo! Kau mendengarku?” Kyuhyun mengguncang pelan tubuh sooyoung. Membuat kepala yeoja itu terkulai mendongak. “Sooyoung-ah! Ada apa denganmu? Bangunlah Soo!” Kyuhyun kaget bukan main karena ada darah dihidung sooyoung dan yeoja itu memejamkan matanya.

“Soo! bangunlah! Ku mohon jangan bercanda, soo!” Ucap Kyuhyun panik, bahkan tanpa sadar namja itu menangis. “Soo! Bangunlah sooyoung-ah!” Kyuhyun masih terus mengguncangkan tubuh sooyoung. Berharap yeoja itu membuka matanya. Tapi tidak berhasil. Yeoja itu sudah pergi. Sooyoung telah meninggalkannya. Dengan mengucapkan kata cinta untuknya didalam pelukannya. Ditempat yang menjadi saksi peenyataan cintanya. Di musim panas favorite yeojanya.

“SOOYOUNG-AHHHH!!!”

_THE END_

Ketika hidup dilanda masalah, percayalah selalu ada jalan keluar untuk menyelesaikannya. Ketika kau merasa lelah akan hidupmu, maka serahkan semua masalahmu pada-NYA. Karena DIA lah Sang pencipta dan kepada-NYA lah kita kembali…

Cinta memang dimiliki oleh semua orang, tapi bukan berati kita harus memiliki orang yang kita cintai. Cukup dengan kau menjaga cinta itu sendiri dan Tuhan senantiasa akan menjagamu juga. Karena Cinta diberikan oleh-NYA, dikendalikan oleh-NYA dan untuk mencintai-NYA #MyQuote

Maaf untuk segala kekurangan nya dan segala kelebihannya *maksudnya kekurangan ide nya yang malah telalu kelebihan kata-katanya* maklum aja yaa. Namanya juga author amatiran! Masih pemula 😀

Please like and coment yaaa !!

Sebenernya agak kecewa karena banyak siders. Yang baca part satu banyak *ampe sekitar dua ratusan* tapi yg like dan coment dikit sekayiii. *and that’s why aku share part ini agak lama* Seenggaknya, hargai dong yah karya orang. Aku sih oke-oke aja. Meski para siders gak komen atau like. Asal jangan memplagiat dan melanggar hak cipta. Aku juga udh searching di gugel, kayaknya baru aku yg bikin cerita dg judul “wind flower at gwanghwamun”. Semoga ada lagi cerita lain dg tema dr lagunya kyuyoung ini 🙂

Yaudahlahyah. Ini curcolnya kepanjangan. ㅎㅎㅎ

See you on my other fanfic gaes 😉

Love,

Achan_gimbelz

Kunjungi blog ku juga yaa ^^ >> bolangfamous.wordpress.com

29 thoughts on “Wind flower at Gwanghwamun (2/2)

  1. oh ya ampun akhirnya sooyoung meninggal huhuhuhu padahal udah dilamar sama kyuhyun juga huhuhu 😥
    ffnya bagus, tapi kenapa akhirnya mesti sad ending sih author seenggaknya biarkan sooyoung unnie make wedding dress dulu lah

    Like

  2. Gakuat bacanya sediiih bgt…
    Setidaknya syooo bisa tenang utk pergi, apalagi dipelukan kyuuu mskipun baru bahagia sebentar
    Duuh sad ending 😦
    Kereeen ditunggu next ffmu 😉

    Like

  3. Pingback: (Another Story) Wind Flower At Gwanghwamun | bolang famous team !

  4. Pertama2 aq mau mnt maaf sm author eonni karna nggak komen d part 1 😦
    Eonni ffnya bagus meski sad ending
    Sedih banget pas bagian sooeon mau mati 😥
    Kyuppa yg sabar ya karna d tinggal sooeon,aku yakin kali.an akan bahagia nantinya* klu author pengen biat sequel tentunya* hehehe
    D tunggu ffnya yg lain

    Like

  5. Daebak
    Sumpah ff ini daebak feelnya dpt bgt
    Aku g tau mau ngomong ap lg pokoknya ff ini daebak se daebak”nya (?)
    Ditunggu ne ff kyuyoung yg lain :’)

    Like

  6. aku udh baca part 1 + koment… trus nunggu part 2 nya ehh ternyata ada disini.. tapi sedih thor sumpah gak berharap mereka sad ending..

    Like

Leave a reply to bolangfamous Cancel reply