Billionaire’s Love Part 2

Billionare’s love (Part 2)

Author : @achan_gimbelz

Cast : Choi Sooyoung

Cho Kyuhyun

Choi Siwon

Kwon Yuri

Kim Hyoyeon

Lee Hyukjae

Length : Series

Genre : Passion romance, AU

Rate : 17

 

INI MASIH TAHAP PERCOBAAN. ENTAH AKAN AKU LANJUT ATAU TIDAK~

Kalo nemuin typo, tolong suruh pergi ya! hahaha

Dan, MAAF BANGET POSTERNYA BIKIN SAKIT MATA >.<

Happy reading gaesy…

Part 1

Author pov

Sooyoung menggeliatkan tubuhnya ketika mendengar alarmnya berbunyi. Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas siang. Semalam Sooyoung pulang bekerja lebih cepat dari biasanya. Karena pertemuannya dengan Kyuhyun membuatnya emosi. Dia menceritakan pertemuannya dengan Kyuhyun pada Siwon. Dan Siwon juga sangat tidak percaya dengan apa yang dia dengar dari Sooyoung.

Kyuhyun mengetahui nama asli Sooyoung, dan sepertinya namja itu juga mengetahui masa lalu gadis itu. Bahkan Kyuhyun rela memberikan sahamnya hanya demi tidur dengan Sooyoung. Bukankah itu aneh? Dan secara diam-diam tanpa sepengetahuan Sooyoung, Siwon mencari tahu kenapa Kyuhyun begitu menginginkan Sooyoung.

Saat Sooyoung ingin beranjak ke kamar mandi, ponselnya berdering. Nama Yuri tertera dilayar ponselnya.

“Halo eonni”

“Apa kau baru bangun, Soo?”

“Ya. Ada apa eonni?”

“Bagus. Kebetulan sekali. Siwon mengajakmu makan siang didekat kantornya dan dia menyuruhku untuk menjemputmu. Kau mau?”

“Baiklah. Aku mandi dulu.”

“Oke. Setengah jam lagi aku ke apartemenmu.”

“Oke. Bye.”

Sooyoung pun melempar ponselnya ke atas kasur lalu masuk ke kamar mandi.

“Oppa!” Yuri dan Sooyoung menyapa Siwon yang sudah tiba lebih dulu di restoran tempat mereka janjian. Siwon mencium bibir Yuri, yang membuat Sooyoung mendecih. “Ya! ini ditempat umum!”

Siwon dan Yuri hanya tertawa pelan karena Sooyoung protes. “Cepatlah cari pacar, adik kecil!” ledek Siwon.

“Berhenti memanggilku adik kecil, oppa! Demi Tuhan, aku sudah 26 tahun!” Protes Sooyoung lagi.

“Ya.ya. usiamu memang sudah dewasa. Tapi bagiku kau tetap adik kecilku.”

“Oppaaa!” Sooyoung hendak memukul bahu Siwon yang duduk dihadapannya. Tapi namja itu mengelak dan justru tertawa puas.

“Demi perutku yang lapar, sampai kapan kalian akan terus bertengkar, huh?” Omel Yuri. Sooyoung hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar. Dan Siwon memperbaiki duduknya.

Mereka pun terdiam sejenak ketika seorang pelayan menghampiri mereka untuk mencatat pesanan mereka.

“Jadi, apa kau akan tetap menerima tawaran dari Cho Kyuhyun?” Tanya Siwon. Kini rautnya menjadi serius.

“Tentu saja aku tidak akan mau. Aku rasa Cho Kyuhyun itu sedikit gila.” Balas Sooyoung.

“Itu bagus!”

“Tapi, apa kau tidak tertarik dengan tawarannya? 25 persen sahamnya itu sangat menggiurkan loh! Kau tahu kan bagaimana kaya nya Kyuhyun?” Ucap Yuri yang mendapat tatapan tajam dari Siwon. Dan Sooyoung tertawa melihat Yuri tersenyum polos dengan menunjukkan V sign ke arah Siwon.

“Aku tidak tertarik pada namja itu eonni.” Balas Sooyoung cuek. Lalu meminum minuman pesanannya yang baru saja diantarkan oleh pelayan.

“Tapi bagaimana jika Kyuhyun tetap memaksamu? Dia punya banyak uang dan kekuasaan. Dia pasti bisa melakukan apa saja untuk mendapatkanmu.” Tanya Yuri.

“Ya. Dia memang punya banyak uang dan kekuasaan. Tapi aku punya prinsip dan harga diri. Dan dia tidak bisa membeli harga diriku.”

“Choi Siwon? Kalian ada disini?” Seseorang menginterupsi obrolan mereka. Semuanya menoleh ke arah orang tersebut. Lalu mereka berdiri dan memberikan salam.

“Ayah?” Ucap Siwon pada ayahnya yang kebetulan berada di restoran yang sama dengan mereka. “Sedang apa ayah disini?”

“Ayah habis ada meeting dengan klien. Kalian sendiri sedang apa?” Tanya Tuan Choi Sihwan, ayah Siwon. “Kami hanya makan siang, ayah.” Balas Siwon.

“Hey anak nakal! Kenapa kau tidak pernah datang kerumah, huh? Kau tidak merindukanku dan ibumu?” Tegur tuan Choi pada Sooyoung. Sooyoung hanya meringis kecil mendapat omelan dari tuan Choi, orang yang sudah menganggapnya sebagai anak kandung.

“Maafkan aku ayah.” Ucap Sooyoung manja sambil merangkul lengan tuan Choi.

“Huh, kau ini! Dan kau, kenapa kau juga jarang datang kerumah, menantuku?” Yuri terkesiap karena dirinya juga ditegur oleh calon mertuanya. “Maaf ayah, pekerjaan Siwon terlalu banyak. Jadi aku harus membantunya lebih ekstra.” Jawab Yuri. Membuat tuan Choi langsung menatap anak laki-lakinya.

“Kurangilah dulu kesibukanmu nak! Kau harus cepat-cepat mempersiapkan pernikahanmu dengan uri Yul” Siwon hanya diam mendengar perintah ayahnya.

“Dan kau anak nakal, sampai kapan kau mau bekerja di klub malam milik Siwon itu huh?” Omel Tuan Choi pada Sooyoung. Dan Sooyoung hanya bisa diam tak berkutik sama seperti Siwon.

“Apa aku harus menutup klub itu dulu baru kalian bisa menuruti perintahku, huh?”

“Jangan ayah!” ucap Siwon, Sooyoung dan Yuri kompak.

Tuan Choi menghela nafasnya kasar. Jiwa mereka masih muda, sampai kapanpun ucapannya tidak akan dihiraukan oleh anak-anaknya itu.

“Baiklah, terserah kalian saja. Aku sudah lelah menasehati kalian. Tapi ingat, kalian harus jaga diri baik-baik. Terutama kau, nak! Demi Tuhan, kau anak perempuanku satu-satunya. Aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padamu, sayang!”

“Ayah tidak perlu khawatir padaku. Aku bisa menjaga diriku sendiri. Dan Siwon oppa juga pasti akan selalu menjagaku dengan sangat baik.”

“Yasudah, ayah pergi dulu. Lanjutkanlah makan kalian.” Tuan Choi berpamitan pada anak-anaknya. Dan mencium kening Sooyoung terlebih dahulu sebelum pergi.

“Hati-hati dijalan. Jaga kesehatanmu, ayah! Dan salam untuk ibu” ucap Sooyoung. Tuan Choi mengangguk dan meninggalkan mereka bersama asistennya.

“Kau dengar apa perintah ayah? Kau harus berhenti dari klub, Soo!”

“Ya aku dengar itu, oppa!”

“Lalu?”

“Aku akan berhenti jika kau menutup klub itu!”

“Ayolah, itu tidak mungkin! Klub itu salah satu usaha yang cukup mendatangkan banyak uang, soo!”

“Cish. Dasar bussinessman!” Cibir Yuri.

“Kalau begitu aku tidak akan berhenti dari klubmu itu oppa. Yeah, setidaknya sampai aku benar-benar menemukan calon suami impianku.” ucap Sooyoung.

“Kapan? Pacaran saja belum pernah, bagaimana bisa menemukan calon suami impian?” Ledek Yuri.

“Tidak usah meledekku! Kalian lihatlah hubungan kalian sendiri! Sudah berapa lama kalian pacaran huh? 6 tahun? Itu pacaran atau kredit mobil? Hahahahaha” tawa Sooyoung dengan sangat puas.

“Sial kau!” Yuri hendak memukul kepala Sooyoung dengan sendok, tapi yeoja itu mengelak.

“Sudah hentikan! Lebih baik kita makan sekarang!” Lerai Siwon, dan mereka menikmati makanan yang baru saja diantarkan oleh pelayan.

***

Sooyoung melangkahkan kakinya menuju apartemen miliknya dikawasan gangnam. Setelah makan siang, dia berpisah dengan Yuri dan Siwon karena kedua pasangan itu harus pergi menemui klien Siwon. Yuri yang bekerja sebagai sekretaris pribadi++ Siwon tentu harus selalu menemaninya.

Sooyoung bersenandung kecil, namun langkahnya terhenti dan raut wajahnya langsung berubah begitu melihat seorang namja sedang bersandar didekat pintu apartemennya.

“Oh, kau sudah datang nona Summer?” Sapa orang tersebut ketika menyadari bahwa Sooyoung sudah tiba.

“Mau apa kau datang kesini?” Balas Sooyoung datar. Namja itu tersenyum miring dan mendekati Sooyoung.

“Seperti inikah caramu menyambut tamu? Harusnya kau memperlakukan tamu dengan sopan, nona!”

“Aku tidak perlu bersikap sopan pada orang sepertimu, Cho Kyuhyun-ssi!” Lagi-lagi Kyuhyun tersenyum miring melihat sikap Sooyoung yang seolah sangat membencinya. Oh, sepertinya Sooyoung memang tidak menyukainya.

Kyuhyun menelisik penampilan Sooyoung siang ini. Rambut bergelombang, kaos berwarna putih yang kebesaran, jeans belel dan sepatu converse berwarna abu-abu. Casual, tapi tetap terlihat elegan dengan tubuh tingginya. Sangat berbeda dengan penampilannya semalam. Yang sangat sexi dan menggoda iman.

Sooyoung merasa risih karena Kyuhyun menatapnya dengan intens. Seolah menelisik apa yang ada didalam tubuhnya dari atas kepala hingga ke kakinya. Sooyoung pun meninggalkan Kyuhyun, tapi baru selangkah, Kyuhyun langsung menahan lengannya. Membuat jarak wajah mereka lebih dekat lagi.

“Lepaskan tanganku!” Ucap Sooyoung penuh penekanan.

“Aku tidak akan melepaskan tanganku sebelum kau menyetujui penawaranku.” Balas Kyuhyun juga penuh penekanan.

“Sudah kubilang, aku tidak akan pernah menerima penawaranmu itu.”

“Dan aku juga sudah bilang, aku tidak menerima penolakanmu, Choi Sooyoung!” Lalu Kyuhyun mengeluarkan sebuah amplop sedang dari saku jasnya.

“Ini adalah surat pengalihan saham dariku. Kau hanya perlu menandatanganinya, Choi Sooyoung”

“Kau benar-benar gila Cho Kyuhyun! Dan jangan pernah panggil namaku dengan sebutan itu. Aku Summer Choi. Bukan Choi Sooyoung!” Bentak Sooyoung tepat dihadapan wajah Kyuhyun. Emosinya seketika memuncak. Nafasnya sedikit memburu karena telah membentak Kyuhyun. Sungguh, Sooyoung selalu merasa kesal jika ada Kyuhyun disekitarnya. Padahal, ini baru pertemuan mereka yang kedua kalinya.

Kyuhyun menatap Sooyoung yang terengah dihadapannya dengan pandangan yang- entahlah. Wajah gadis ini memerah karena sedang kesal, tapi dalam pandangan Kyuhyun, Sooyoung justru sangat terlihat menggodanya. Dan berhasil membuat suhu tubuh Kyuhyun meningkat -panas dalam artian beda-.

“Terima tawaranku sekarang juga sebelum aku berbuat macam-macam padamu!” Perintah Kyuhyun. Sooyoung semakin emosi. Wajahnya benar-benar menunjukkan kebencian pada Kyuhyun.

“Aku tidak-“

Belum sempat Sooyoung menyelesaikan ucapannya, Kyuhyun sudah membungkam bibirnya dengan ciuman. Sooyoung tentu saja shock, dan berusaha melepaskan ciuman itu. Tapi Kyuhyun justru mengeratkan pegangannya disisi kepala Sooyoung, lalu tangannya berpindah ke pinggang Sooyoung. Dan tangan satunya menekan tengkuk Sooyoung lebih dalam. Bibirnya bergerak secara liar melumat bibir Sooyoung.

Wanita itu terus saja memberontak, tapi Kyuhyun justru menyudutkannya ke pojok dinding apartemen Sooyoung. Tangan Kyuhyun memegang kedua tangan Sooyoung. Meremas jemarinya dengan lembut. Dan perlahan, ciumannya pun berubah menjadi lumatan yang bisa membuat Sooyoung melayang.

Tapi gadis itu hanya bisa diam, tidak membalas ciuman Kyuhyun sedikitpun. Merasa pasrah karena Kyuhyun benar-benar membuatnya tidak bisa berkutik. Dia berteriak minta tolong pun percuma, karena apartemen ini sangat sepi apalagi di jam siang seperti ini. Semuanya sedang bekerja, dan setiap lantai hanya ada lima unit kamar. Dan Sooyoung menyesali tinggal di apartemen mewah ini sekarang.

Kyuhyun melepas ciumannya perlahan. Menatap Sooyoung yang wajahnya memerah dan bibirnya membengkak akibat ulahnya. Mereka sama-sama beradu nafas. Meraup oksigen yang seolah sangat terbatas disekitar mereka.

“Masih tetap tidak mau menerima tawaranku, Choi?”

Sooyoung menatap Kyuhyun tajam, rasanya dia ingin sekali menampar wajah Kyuhyun tapi kedua tangannya sedang digenggam erat oleh Kyuhyun.

“Dengar Cho Kyuhyun! Aku tidak akan pernah mau menerima tawaranmu! Aku memang seorang wanita penghibur yang mungkin dalam fikiranmu sangat menginginkan uang, tapi aku bukan yeoja seperti itu. Aku sama sekali tidak tertarik pada uang apalagi hartamu. Kau dengar itu? Jadi, berhentilah menawar diriku! Aku tidak serendah itu! Ucap Sooyoung dalam. Menegaskan bahwa dirinya memang tidak tertarik pada harta atau apapun. Dan dia tidak akan menjual dirinya pada siapapun, termasuk Kyuhyun.

Kyuhyun memandang Sooyoung intens.

“Kenapa? Kenapa kau tidak tertarik pada hartaku? Aku bisa memberikan apa saja yang kau inginkan!”

“Dan kenapa kau sangat menginginkanku? Kau bisa mencari wanita lain yang mungkin sangat menginginkanmu menjadi milik mereka”

“Lalu, bagaimana denganmu? Apa kau tidak menginginkan diriku jadi milikmu?”

Sooyoung terdiam mendengar pertanyaan Kyuhyun. Kenapa percakapan mereka jadi tidak jelas begini.

“Aku tidak suka orang yang pemaksa, apalagi orang semacam dirimu. Dan kau bukan tipe pria idamanku. Jadi, aku sama sekali tidak tertarik padamu.” ucapan Sooyoung berhasil membuat Kyuhyun mengeraskan rahangnya. Baru kali ini Kyuhyun bertemu dengan wanita yang sangat dengan jelas menolaknya. Ayolah, Kyuhyun itu tampan, genius, kaya raya. Gadis mana yang akan menolak pesonanya? Author yakin, para readers pun tergila-gila pada Kyuhyun. Yakan?

Perlahan, Kyuhyun melepaskan genggamannya pada tangan Sooyoung. Dan saat itu juga, Sooyoung langsung mendorong tubuh Kyuhyun menjauh darinya. Dia meninggalkan Kyuhyun yang tetap diam ditempatnya.

Sooyoung pov

Aku langsung mengunci rapat pintu apartemenku dan bersandar dibelakang pintu. Menarik nafas dalam-dalam karena aku memang membutuhkannya.

Cho Kyuhyun itu memang sialan! Sudah dua kali dia menciumku semaunya, tapi dengan bodohnya aku hanya diam saja. Aku marah tentu saja, tapi ketika Kyuhyun menciumku, entah kenapa aku tidak bisa berkutik. Seolah aku juga menginginkan ciuman itu. Huh? Apa yang kau bicarakan Summer?

Tapi, aku memang suka ciumannya! Batinku. Aku memegang bibir bawahku, masih sangat terasa bekas ciuman panasnya tadi.

“Ya! Kau gila Choi?” omelku pada diriku sendiri. Aku kembali menghembuskan nafas kasar. Sebenarnya, apa alasan Kyuhyun sangat menginginkanku menerima tawarannya? Apa benar hanya untuk tidur denganku? Tapi aku rasa, bukan itu alasannya. Dan kenapa dia seolah sudah mengenalku? Aku masih sangat ingat ucapannya semalam saat dia menyinggung kehidupan kelamku.

“Apa kami pernah bertemu? Tapi dimana?” Gumamku pelan. Aku mencoba mengingatnya, tapi tidak ada yang terlintas dalam ingatanku. Ahh sudahlah, untuk apa aku memikirkannya? Lihatlah raut wajahnya tadi saat aku katakan dia bukan tipe idealku. Wajahnya langsung terlihat marah dan dia langsung melepaskan genggamannya. Tapi anehnya, dia justru melepaskanku. Apakah dia kecewa karena dia bukan namja idamanku?

Oh! Kau sangay percaya diri sekali. Kenapa juga harus kau fikirkan Summer? Bukankah itu tandanya Kyuhyun menyerah? Dan itu berarti dia tidak akan menggangguku lagi kan? Ouh, that’s really good! Akhirnya, aku bisa terlepas dari namja itu!

Aku membaringkan tubuhku diatas kasur. Tapi tiba-tiba ponselku bergetar tanda ada sebuah pesan. Aku membuka ponselku dan membaca pesan itu.

“Aku memang bukan tipe idealmu, tapi aku tidak akan menyerah untuk mendapatkanmu, cantik! Aku akan melakukan apapun agar kau bisa menjadi milikku.”

Aku terdiam tidak percaya. Meski aku tidak menyimpan nomor tidak dikenal ini, tapi aku tahu yang mengirim pesan ini adalah Cho Kyuhyun. Ya Tuhan, dari mana dia tahu nomor ponselku dan juga apartemenku? Yuri eonni benar, dia memang punya kekuasaan. Dan mungkin karena kekuasaannya itu, dengan mudah dia mencari informasi tentangku.

Astaga, aku berurusan dengan orang yang salah. Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak ingin hidupku bermasalah, apalagi diganggu oleh namja kaya raya super tampan itu tapi sialnya dia sangat mempesona!

Aku mengabaikan pesannya. Biarkan saja, mungkin nanti dia akan berfikir jika dia salah mengirim pesan. Tapi lagi-lagi ponselku bergetar dan ada pesan lagi darinya.

“Aku serius atas ucapanku, Choi Sooyoung! Jangan meremehkanku!”

Aaargghhhh!!! Cho Kyuhyun menyebalkan! Sekarang apa yang harus aku lakukan? Apa aku berhenti saja dari klub itu?

Tidak-tidak! Jika aku berhenti dari klub malam itu, Siwon dan appa Choi pasti akan menyuruhku untuk bekerja di perusahaan keluarga Choi. Aku tidak mau! Aku pasti tidak akan merasa bebas lagi nanti jika aku belerja di perusahaan appa Choi.

Cho Kyuhyun, kau membuat hidupku kacau! Mati saja kau!!!!

***

Kyuhyun pov

Aku tersenyum puas ketika membaca ulang pesan yang kukirim pada Sooyoung. Dan saat ini aku yakin dia pasti sedang frustasi sambil menatap pesanku.

Aku menatap selembar foto ditanganku. Foto ibuku sedang tersenyum bersama Choi Sooyoung.

Foto ini diambil sembilan tahun yang lalu. Saat itu, Sooyoung masih berusia 17 tahun, dia bekerja paruh waktu di restoran kecil milik ibuku.

Suatu hari, ayah dan ibuku bertengkar di restoran ibuku. Kejadiannya malam hari, dan aku sedang berada di Amerika karena mengurus cabang perusahaan ayah disana.

Dari cerita yang kudengar, ayah menampar ibuku dengan sangat keras hingga ibuku terjatuh dan kepalanya membentur meja. Ibuku dilarikan kerumah sakit dan dirawat selama hampir dua minggu. Karena benturan yang dialaminya, ibuku menjadi buta permanen.

Dan secara diam-diam, ayah memberikan restoran milik ibuku pada istri simpanannya. Ibuku tentu saja sangat terpuruk, karena dia tidak mengetahui bahwa ayahku menikah lagi.

Dan ketika ibuku keluar dari rumah sakit, ayah langsung menceraikannya dan mengusirnya dari rumahnya. Ibuku hanya bisa pasrah. Dan dia tidak membawa barang apapun kecuali pakaian yang dikenakannya.

Ibuku sangat frustasi, bahkan hampir gila. Tapi Sooyoung justru membantunya dan merawatnya dengan sepenuh hati meski kehidupannya sendiri perlu bantuan orang lain.

Sooyoung masih SMA dan kehidupanya sangat miskin. Dan karena kemiskinannya itu, dia harus bekerja demi memenuhi kebutuhannya sendiri. Ayah dan ibunya tidak peduli padanya. Mereka selalu menyiksa Sooyoung jika wanita itu tidak membawa uang ketika pulang ke rumah. Dan Sooyoung semakin tersiksa karena beban hidupnya bertambah. Dia harus merawat ibuku dirumahnya yang kecil.

Ibu kandungnya tidak terima Sooyoung membawa ibuku ke rumah mereka. Ibuku tentu saja merasa tidak enak hati pada keluarga Sooyoung. Lalu ibuku memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah Sooyoung. Tapi bodohnya, Sooyoung justru lebih memilih ikut dengan ibuku daripada tinggal dengan kedua orang tuanya. Alasannya karena dia sudah tidak tahan dengan segala perlakuan kasar kedua orang tuanya. Mereka selalu memanggil Sooyoung dengan sebutan anak bodoh, dan mereka tidak pernah sedikitpun menghargai apa yang sudah Sooyoung berikan.

Setelah kepergian Sooyoung, kedua orangtuanya bercerai. Lalu, ayahnya meninggal karena dibunuh oleh penagih hutang, sedangkan ibunya meninggal karena serangan jantung.

Itu yang aku dengar dari salah satu mantan karyawan ibuku yang aku temui lima bulan setelah ibuku meninggal. Aku sangat terkejut karena tidak mengetahui sama sekali apa yang terjadi pada ibuku. Ayahku menyembunyikan semuanya dariku. Pernikahan keduanya, perceraian mereka, sakitnya ibuku, semuanya alu tidak tahu. Karena saat itu, aku benar-benar disibukkan dengan pekerjaanku.

Aku memang berhasil menjalankan bisnih ayahku, bahkan aku dinobatkan sebagai eksekutif paling sukses meski usiaku baru dua puluh satu tahun. Tapi apa yang ku dapat setelah aku kembali ke Korea, aku benar-benar merasa terpukul.

Aku tidak ada disamping ibuku yang saat itu sedang menderita. Dan aku justru membantu bisnis ayahku yang brengsek itu. Aku benar-benar marah dan membenci ayah. Aku pun meninggalkan rumah dan meninggalkan perusahaannya. Tidak mau menganggapnya sebagai ayahku lagi. Dan aku mulai membangun usaha dengan tanganku sendiri. Sesuai dengan surat wasiat dari ibuku yang ia tulis sendiri. Ibuku ingin aku menjadi namja kaya raya, yang bisa melebihi kesuksesan ayahku dan menikahi Choi Sooyoung.

Aku pun mulai meniti karir sambil terus mencari keberadaan Sooyoung. Karena setelah ibuku meninggal, Sooyoung hilang entah kemana. Hampir sembilan tahun ini aku mencarinya dan ketika aku mendapatkan informasi tentangnya, ternyata dia mengganti nama panggilannya dan telah bekerja di klub malam itu. Dan menjadi primadona seantero klub malam di Korea Selatan.

TBC

Hai, maaf cuma bisa bikin part ini hanya seperti ini. Disini aku cuma mau jelasin kenapa alasan Kyuhyun sangat menginginkan Sooyoung. Aku tau alurnya ngebut banget. Kelanjutannya gimana, aku pun juga gak tau. Belum ada ide. Kalo aku bisa dapet ide untuk next chap, mungkin bakalan aku lanjutin jadi ff series. Tapi kalo engga, dua part ini bakalan aku remake jadi one/two shoot aja. Hahahahahaha

Ayo dikomen! Siapa tahu komentar kalian bisa mendatangkan ide untukku melanjutkan cerita ini. Wkwkwkwk

Okedah, ane mau baper-baperan dulu yee. Soalnya Kyuhyun lagi kode-kodean tentang relationshipnya. Dan Sooyoung makin lengket ama ahjussi itu T.T *apadeh ini* hiraukan saja yaa! Ckckckck

See you kapan-kapan! ;D