Billionaire’s Love Part 3

Billionaire’s love part 3

Author : @achan_gimbelz

Cast : Choi Sooyoung

Cho Kyuhyun

Choi Siwon

Kwon Yuri

Kim Hyoyeon

Lee Hyukjae

Length : Belum ditentukan

Genre : Passion romance, AU

Rate : 17

Part 1 | Part 2

Oke, akhirnya saya memutuskan untuk membuat ff ini menjadi ff series. haha

Silahkan dibaca ^^

Author pov

Suasana klub XX terlihat sangat ramai. Para namja dan yeoja melebur jadi satu dilantai dansa. Meliuk-liukkan tubuh mereka mengikuti alunan musik yang dimainkan oleh DJ Hyoyeon.

Di sekitar meja bartender dan sekat-sekat ruangan dipojokan juga tak kalah ramai. Ini malam weekend, tentu saja banyak pengunjung yang datang untuk melepas penat setelah disibukkan dengan pekerjaan.

Sooyoung berdiri disamping Donghae, memperhatikan bartender tampan itu meracik minuman. Donghae tersenyum ramah ketika memberikan hasil racikannya pada seorang wanita yang memesan minuman itu. Sooyoung tersenyum seraya menggelengkan kepalanya. Namja ini memang sangat flamboyan. Wajar sih, karena Donghae sangat tampan dan senyumnya sangat menawan sehingga bisa membuat hati wanita meleleh melihatnya. *termasuk author* >.<

“Jaga sikapmu oppa, atau aku laporkan pada Yoona bahwa kau sangat genit pada wanita lain!” Ucap Sooyoung didekat telinga Donghae. Karena suara dentuman musik sangat menggema dan memekakkan telinga.

“Laporkan saja, aku yakin dia hanya bisa memaklumiku” balas Donghae percaya diri.

“Haha. Kau percaya diri sekali oppa! Oh ya, bagaimana kabar Yoona? Kenapa dia jarang sekali datang kesini? Aku merindukannya” ucap Sooyoung.

“Dia sedang sibuk dengan pekerjaannya. Salahkan Siwon yang memberikan Yoona posisi penting pada usaha propertinya itu. Dan aku memang melarangnya untuk datang ke tempat seperti ini. Dia wanita baik, Summer. Aku tidak ingin dia menjadi wanita nakal!”

“Jadi maksudmu aku ini wanita nakal, gitu?”

“Kau bukan wanita nakal, Summer. Hanya ekstra nakal! Hahaha”

“Sialan kau oppa!” Protes Sooyoung sambil memukul pundak Donghae. Lalu mereka tertawa bersama.

“Tapi baguslah kalau dia sukses dalam karirnya. Setidaknya, gelar sarjana yang diraihnya bisa berguna untuk hidupnya.”

“Apa kau tidak mau melanjutkan kuliahmu seperti Yoona?” Tanya Donghae. Sooyoung menggeleng kuat.

“Aku ingin, tapi rasanya sangat malas sekali. Kau tahu pekerjaanku ini kan? aku tidak mau banyak yang memandangku rendah di kampus karena pekerjaanku ini. Seperti kejadian dulu.”

“Tumben sekali kau peduli pada omongan orang?”

“Yeah, aku memang tidak peduli. Tapi terkadang, fitnah itu sangat menyeramkan dan menyiksa, oppa!”

“Kau benar.”

Keduanya terdiam ketika suara riuh dari para pengunjung dilantai dansa semakin kencang. Rupanya Hyoyeon dan Hyukjae sedang berkolaborasi dipanggung khusus DJ. Hyoyeon menari diatas mesin DJ sedangkan Hyukjae yang mengambil alih mesin DJ nya. Suasana pun semakin panas. Dan lantai dansa terlihat semakin penuh dan sesak. Tapi tidak menjadi halangan bagi para penikmat musik itu. Selalu seperti ini jika Hyoyeon dan Hyukjae tampil bersama. Mereka memang sangat bisa memuaskan pengunjung dengan keahlian mereka itu. Dan Siwon tentu saja beruntung memiliki rekan kerja sekaligus sahabat seperti mereka. Pertemanan yang mereka jalani sejak zaman junior high school dulu terus berlanjut sampai sekarang.

“Selamat malam nona Summer!” Sooyoung menolehkan kepalanya pada seseorang yang memanggilnya. Pandangannya langsung berubah menjadi datar ketika mengetahui bahwa orang yang memanggilnya itu adalah Kyuhyun.

Sudah seminggu berlalu sejak kejadian di apartemen Sooyoung waktu itu. Dan setelah itu Kyuhyun menghilang tanpa kabar. Sooyoung fikir, Kyuhyun hanya membual tentang ucapannya tempo lalu dan menyerah untuk melepaskan Sooyoung.

Tapi ternyata fikiran Sooyoung salah. Sekarang Kyuhyun ada dihadapannya. Memandangnya dengan senyum yang sangat menawan, tapi tidak membuat Sooyoung terpesona.

“Apa kau terkejut melihatku ada disini lagi, nona Summer?” Ucap Kyuhyun. Sooyoung menghembuskan nafasnya kasar. Malam ini dia sedang tidak mau melayani tamu siapapun karena seharusnya dia libur malam ini. Tapi dia bosan harus berdiam diri dirumah. Karena Yuri sedang melakukan perjalanan bisnis bersama Siwon ke China sehingga eonninya itu tidak bisa menemaninya di apartement. Dan Hyoyeon tidak bisa menemaninya juga karena wanita itu dan Hyukjae ditugaskan harus mengawasi klub ini.

“Aku pergi dulu oppa” Sooyoung berpamitan pada Donghae, dan mengabaikan Kyuhyun. Kyuhyun yang merasa kesal karena diabaikan mengejar Sooyoung.

“Tunggu sebentar, Choi!” Kyuhyun berhasil mengejar Sooyoung dan menahannya. Wanita itu hanya menghembuskan nafasnya kasar. Dia lelah harus menghadapi Kyuhyun karena setiap berbicara dengan namja ini, emosinya selalu terkuras.

“Ada apa lagi?” Balas Sooyoung. Kyuhyun tersenyum karena Sooyoung meresponnya dengan yah bisa dibilang baik.

Kyuhyun menuntun Sooyoung menuju ruangan saat pertama kali mereka bertemu. Sooyoung hanya diam saja ketika Kyuhyun menuntunnya. Sooyoung mengedarkan pandangannya ke sekitar. Tidak ada bodyguard yang mengawal Kyuhyun. Membuat Sooyoung mengerutkan dahinya.

“Kemana bodyguardmu?” Tanya Sooyoung. Kyuhyun masih terus menuntun Sooyoung dalam genggamannya. “Mereka sedang di mansionku. Aku sengaja tidak membawa mereka. Kenapa bertanya seperti itu?” Tanya Kyuhyun.

“Hanya bertanya” balas Sooyoung cuek sambil mengangkat kedua bahunya lalu dengan cepat dia menarik tangannya yang masih digenggam oleh Kyuhyun.

“Soori-ya! Jika ada yang menanyakanku, bilang saja aku sedang kedatangan tamu di ruang VVIP.” Ucap Sooyoung pada salah satu waitress yang bertugas di lantai khusus vvip ini.

“Dan tolong siapkan beberapa botol minuman untuk tamuku dan jus jeruk untukku.”

“Baik nona” pelayan itupun pergi meninggalkan Sooyoung setelah menutup pintu ruangan khusus itu.

Sooyoung duduk di sofa sebelah kiri sedangkan Kyuhyun di sofa sebelah kanan. Sooyoung menatap penampilan Kyuhyun yang terlihat berbeda malam ini. Namja itu mengenakan celana jeans berwarna biru dongker dengan kaos hitam polos dengan v neck. Serta kacamata hitam yang menunjang penampilannya untuk terlihat sangat tampan. Dan Kyuhyun juga memandangi Sooyoung yang malam ini mengenakan jeans berwarna hitam dengan kaos putih polos dan pump shoes berwarna hitam. Rambut yang biasa digerai kini dikuncir kuda. Terlihat sangat fresh dimata Kyuhyun.

“Jadi, ada apa kau datang menemuiku lagi? Aku fikir, kau membatalkan niatmu untuk menawar diriku, Cho Kyuhyun.” Ucap Sooyoung membuka percakapan mereka.

Kyuhyun menyandarkan punggungnya pada sofa. Melepaskan kacamata hitamnya dan melemparnya di atas meja.

“Apa kau fikir aku menyerah dan menjauhimu seminggu ini?” Tanya Kyuhyun. Sooyoung menganggukkan kepalanya dengan mantap.

“Kau salah sayang. Aku menghilang seminggu ini bukan karena aku ingin menjauhimu. Tapi karena aku sedang mempersiapkan pernikahan kita.” Ucapan Kyuhyun berhasil membuat Sooyoung menganga tidak percaya.

“MWOO??? APA MAKSUDMU CHO KYUHYUN?”

“Tenanglah, tidak perlu terkejut seperti itu!”

“Bagaimana mungkin aku tidak terkejut. Kau bilang, kau sedang mempersiapkan pernikahan kita? KITA? KAU DAN AKU?”

“Tentu saja aku dan kau. Memangnya siapa lagi?”

“KAU GILA CHO KYUHYUN!”

“Aku gila karenamu sayang!” Balas Kyuhyun sambil tersenyum. Nafas Sooyoung memburu. Namja ini benar-benar sudah kelewatan. Bagaimana bisa dengan mudahnya dia mengatakan sedang mempersiapkan pernikahan mereka? Dilamar saja belum, dan pacaran pun tidak. Bagaimana Kyuhyun bisa mengatakan bahwa mereka akan menikah?

Obrolan mereka terhenti ketika pelayan yang tadi Sooyoung suruh, datang membawa pesanannya.

“Ada yang dibutuhkan lagi nona?” Tanya pelayan itu. “Tidak ada. Kau bisa keluar sekarang!” Perintah Sooyoung dengan raut serius. Pelayan itu lalu meninggalkan mereka.

“Aku benar-benar tidak mengerti apa yang ada didalam kepalamu, Cho Kyuhyun. Bagaimana bisa kau mengatakan kita akan menikah? Kau fikir aku mau menikah denganmu?” Ucap Sooyoung tajam.

Kyuhyun tersenyum miring mendengar ucapan Sooyoung. Laki-laki itu mengelemparkan sebuah map yang ternyata sejak daritadi dibawa olehnya kehadapan Sooyoung.

“Bukalah! Aku yakin, setelah ini kau akan menikah denganku”

Sooyoung menatap map coklat itu dengan bingung. Perasaannya mendadak tidak enak. Perlahan, dia pun membuka map tersebut.

Benda pertama yang ia lihat adalah foto dirinya dengan mendiang mantan bossnya saat dia bekerja di restoran sembilan tahun lalu. Itu adalah Cho Hanna. Seorang wanita yang ia anggap sebagai ibunya sendiri. Orang yang ia rawat ketika kehidupan wanita separuh baya itu sangat memprihatinkan. Seketika airmata menggenang dipelupuk matanya.

Tangannya mengeluarkan lagi benda lain, yaitu sebuah surat. Surat yang berisi wasiat dari Cho Hanna. Dengan tangan bergetar, Sooyoung membaca surat tersebut.

Sooyoungku sayang,

Maafkan aku karena telah menyeretmu dalam kehidupan kelamku. Maafkan aku karena sudah menyusahkan hidupmu.

Maafkan aku, karenaku, kau harus pergi dari rumahmu. Meninggalkan kedua orang tua kandungmu hanya untuk merawat wanita buta sepertiku.

Terima kasih, nak.

Terima kasih karena kau sangat baik padaku. Kau mau merawatku, bekerja keras demi menghidupiku. Selalu menemaniku dan menyayangiku layaknya aku adalah ibu kandungmu. Mungkin jika tidak ada kau, aku akan mati dengan sia-sia. Kehidupan yang ku jalani sangat berat hingga membuatku frustasi dan hampir gila. Tapi kau selalu ada disampingku, merawatku dengan tulus.

Nak, terima kasih atas jasamu. Semoga Tuhan membalas semua kebaikanmu. Kau anak yang baik, dan aku bersyukur karena telah dipertemukan padamu.

Nak, kau harus janji padaku untuk selalu hidup bahagia. Untuk selalu menjadi dirimu yang sebenarnya. Apapun yang membuatmu bahagia, lakukanlah.

Tapi, bolehkah aku meminta sesuatu padamu? Ini permintaan terakhirku. Tapi jika kau tidak mau, aku tidak akan memaksamu.

Aku memiliki anak laki-laki, namanya Cho Kyuhyun. Dia lebih tua empat tahun darimu. Saat aku menulis surat ini, dia sedang berada di amerika. Dia tidak tahu bagaimana kondisiku saat ini. Aku harap, kau mau mencarinya dan, menikahlah dengannya.

Aku harap kau mau mengabuli permintaan terakhirku ini, nak. Karena aku sangat menyayangimu.

Terima kasih untuk semuanya, Choi Sooyoung. Kau adalah anakku yang paling ku sayangi. Teruslah bahagia. Aku mencintaimu.

Cho Hanna

Sooyoung menangis dengan keras. Tangannya bergetar memegang surat peninggalan Cho Hanna. Seorang wanita yang sudah dia anggap sebagai ibu kandungnya sendiri. Bahkan Sooyoung lebih menyayangi Hanna daripada ibu kandung yang melahirkannya.

Dan Sooyoung sangat menyesal karena tidak bisa merawat Hanna lebih baik lagi. Kehidupannya yang miskin, membuat Sooyoung tidak bisa membiayai perawatan Hanna. Hanna yang mengalami buta permanen semakin parah karena matanya terkena infeksi. Hingga akhirnya Hanna meninggal dalam pelukannya dirumah kecil miliknya.

Sooyoung semakin terisak mengingat kenangannya bersama Hanna. Ya Tuhan, sudah lama sekali dia tidak mengunjungi tempat peristirahatan terakhir ibunya itu.

Kyuhyun yang melihat Sooyoung menangis merasakan sakit juga dihatinya. Kini Kyuhyun sadar, Sooyoung memang sangat berharga bagi ibunya dan begitupun sebaliknya. Rasanya, Kyuhyun mengucap ribuan terima kasih pada Sooyoung pun tidak akan cukup untuk membalas perlakuan Sooyoung yang sangat baik pada ibunya.

“Dari.. hiks.. dari mana kau bisa mendapatkan ini semua?” Tanya Sooyoung dengan parau. Hatinya masih merasa sesak karena tangisnya. Dan karena dia juga merindukan Hanna.

“Aku mendapatkannya dari Kris, mantan karyawan ibuku dulu. Kau mengenalnya?”

Sooyoung menatap Kyuhyun sambil mengingat sesorang bernama Kris itu. Ah, benar! Dia mengenal Kris yang dulu juga bekerja pada Hanna di restoran itu.

“Ya. Aku mengingatnya. Kris oppa temanku bekerja dulu direstoran Hanna eomma. Dia orang kepercayaan eomma.” Ucap Sooyoung. Kyuhyun memandang Sooyoung dalam. Bahkan Sooyoung memanggil ibunya dengan sebutan Hanna eomma. Sebegitu dekatkah hubungan mereka?

Kyuhyun meringis dalam hati. Dia yang berstatus sebagai anak Hanna saja tidak sedekat itu pada ibunya. Tapi Sooyoung yang hanya sekedar pegawai, bisa sangat dekat pada ibunya.

Kau benar-benar tidak berguna Cho Kyuhyun! Maki Kyuhyun pada dirinya sendiri.

“Jadi, kau bertemu dengan Kris oppa?” Tanya Sooyoung.

“Ya. Aku bertemu dengannya di Amerika. Dia memberikan surat itu ketika dia tahu kalau aku adalah anak dari Cho Hanna.”

Sooyoung terdiam sambil menatap poto dirinya yang sedang tersenyum bersama Hanna.

“Tapi kenapa Kris oppa tidak pernah menberi tahuku kalau Hanna eomma meninggalkan surat seperti ini?” Tanya Sooyoung pelan.

“Itu permintaan ibuku. Ibuku yang memintanya untuk merahasiakan surat itu darimu. Lagipula, setelah ibuku meninggal, kau mengganti nama panggilanmu menjadi Summer dan hilang entah kemana, bukan?”

Sooyoung mengangguk dalam diam. Menundukkan kepalanya dalam karena menyembunyikan airmatanya. Sooyoung memang sengaja mengganti panggilan namanya. Karena dia ingin melupakan segala kenangan masa lalunya yang pahit. Dan dia juga ingin melupakan Hanna. Karena setiap dia mengingat Hanna, hatinya hanya merasakan sakit karena penyesalan.

Hingga akhirnya dia bekerja di klub milik Siwon setelah memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliahnya. Siwon sangat menyayanginya karena Sooyoung adalah anak yang baik. Bahkan keluarga Choi ingin mengangkatnya sebagai anak dan mengadopsinya untuk dicantumkan dalam keluarga Choi. Tapi Sooyoung selalu menolaknya hingga saat ini.

“Aku sangat berterima kasih padamu karena kau sudah mau merawat ibuku dengan baik, Choi Sooyoung. Kau tahu, aku sangat menyesal karena tidak bisa merawat ibuku sendiri disaat beliau sedang sakit. Ini semua karena ayahku yang brengsek itu menyembunyikan semuanya dariku.” Ucap Kyuhyun. Sooyoung menghapus airmatanya dengan tissu. Dan memandang Kyuhyun dalam diam.

Ini sangat mengejutkan Sooyoung. Hanna memiliki seorang anak yang sangat kaya raya. Tapi diakhir hidupnya, Hanna justru hidup dalam kesengsaraan dan kemiskinan. Tapi ini semua karena suami Hanna yang benar-benar brengsek itu.

“Jadi, apa kau mau mengabulkan permintaan ibuku?” Sooyoung tergagap ditempatnya. Mengabulkan permintaan Hanna? Maksudnya, menikah dengan Kyuhyun? Tapi, Ah! Apakah ini alasan Kyuhyun sangat menginginkan Sooyoung menikah dengannya?

“Apa maksudmu, Cho Kyuhyun?” Tanya Sooyoung gugup. Pura-pura merasa tidak mengerti dengan pertanyaan Kyuhyun. Membuat namja itu berdecak.

“Ck! Ayolah, tidak usah pura-pura bodoh seperti itu! Aku tahu kau mengerti maksudku!” Sooyoung mencibir perkataan Kyuhyun yang sedikit menghinanya bodoh.

“Hufth, baiklah. Begini saja. Hanna eomma memintaku untuk menemukanmu, dan sekarang aku sudah tahu bahwa kau adalah anak dari Hanna eomma. Dan, ekhem, Hanna eomma memintaku untuk- untuk menikah denganmu. Tapi aku rasa itu tidak perlu. Karena aku tidak mau menikah denganmu!” Ucap Sooyoung panjang lebar. Sebisa mungkin menghilangkan rasa gugup dihatinya.

“Tapi, ibuku juga menuliskan surat untukku. Beliau memintaku untuk menikahimu.”

“MWO?”

“Ya. Percaya atau tidak, tapi itu permintaan ibuku.”

“Tap-tapi, aku rasa itu tidak perlu. Aku rasa Hanna eomma hanya ingin menyampaikan rasa terima kasihnya dengan menikahkan kita. Tapi aku rasa itu tidak perlu sama sekali. Aku ikhlas merawatnya.”

“Jadi, kau menolak permintaan ibuku?”

Sooyoung mengangguk ragu, membuat Kyuhyun menghela nafasnya berat.

“Mungkin bagimu permintaan ibuku ini tidak penting, tapi bagiku, ini sangat penting. Karena hanya ini yang bisa aku lakukan untuk membahagiakannya. Mengabulkan permintaan terakhirnya. Apa kau tega membiarkanku untuk tidak mewujudkan impiannya?” Tanya Kyuhyun dalam. Wajahnya menyiratkan permohonan yang sangat pada Sooyoung.

Sooyoung menjadi bingung sendiri. Ini permintaan Hanna eomma nya. Mana mungkin dia tidak mengabulkanya? Tapi, dia juga tidak mau menikah dengan Kyuhyun.

Melihat Sooyoung yang hanya diam saja membuat Kyuhyun menjadi kesal.

“Pokoknya, kau harus tetap menikah denganku Choi Sooyoung!” Ucap Kyuhyun sambil berdiri dari duduknya. Dia kesal dan juga frustasi. Dia sangat ingin mengabulkan permintaan ibunya, tapi Sooyoung membuat semuanya menjadi rumit. Apa susahnya sih hanya bilang “ya, aku mau menikah denganmu” ?

“Aku tidak mau!” Balas Sooyoung sambil berdiri juga. Merasa kesal karena Kyuhyun tetap memaksanya.

“Aku tidak peduli! Kau harus menikah denganku!” Ucap Kyuhyun sambil memandang Sooyoung tajam.

“Persiapkan dirimu! Seminggu lagi kita akan menikah!” Setelah berucap seperti itu, Kyuhyun langsung pergi meninggalkan Sooyoung. Membuat yeoja itu tambah kesal.

“Yak! Cho Kyuhyun! Jangan memaksaku! Sampai kapanpun, aku tidak mau menikah dengan pria sepertimu!” Kyuhyun menghiraukan teriakan Sooyoung. Dan meninggalkan yeoja itu sendirian di ruangan itu.

“Hanna eomma.. Tidak bisakah kau mengubah permintaanmu? Aku tidak mau menikah dengan anakmu yang super arogan itu, eomma” rengek Sooyoung sambil memandang keatas. Entah pada siapa dia berbicara.

TBC…

Cuma mau bilang maaf ceritanya makin absurd. Karena aku mencoba merubah genre ceritanya dari passion romance alias mature alias yadong, jadi romance comedy.

Ini karena aku mendapat teguran dari hati aku sendiri *eeaak* untuk jangan membuat ff yadong terus. Hahahahahahahaa *tawa setan*

Jadi, maaf yaa semuwahnyaahh :*

Oh iya, jangan paksa aku buat update secepatnya. Karena aku gak bisa tentuin jadwal yang pasti buat publish. Dan jangan paksa aku buat bikin ceritanya lebih panjang. Karena nulis itu kan tergantung ide. Jadi ya kalo idenya cuma dapet seiprit, ya nulisnya seiprit. Kalo dapetnya banyak, nulisnya juga pasti banyak kok. Yaa, seperti ff ff ku yang sebelumnya aja. Wkwkwkw.

Yaudahya. Paiiii ^^